Gizi Buruk Anak Indonesia, Gizi Buruk Balita, Gizi Buruk Kemenkes, Gizi Buruk Terhadap Balita, Pengertia Gizi Buruk Balita

Gizi Buruk Balita – Pengertia Gizi Buruk Balita – Gizi Buruk Terhadap Balita – Gizi Buruk Kemenkes – Gizi Buruk Anak Indonesia

 

“GIZI BURUK BALITA”

Gizi buruk merupakan kondisi serius, di mana asupan makan seseorang tidak sesuai dengan nutrisi yang semestinya di perlukan. Tentunya, kondisi ini merupakan masalah serius yang perlu di tangani. Dimana setidaknya, gangguan kesehatan serius layaknya stunting, diabetes, penyakit jantung, dan juga gangguan mata. Bahkan, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, balita yang menderita gizi buruk di Indonesia setidaknya berjumlah 3,9%. Sedangkan, balita pengidap gizi kurang setidaknya berjumlah 13,8% di seluruh Indonesia. Gizi buruk adalah kondisi ketika berat badan anak terlalu rendah bila di bandingkan dengan tinggi badannya. Anak dengan severe wasting biasanya memiliki daya tahan tubuh yang sangat lemah sehingga berisiko terkena penyakit parah, bahkan meninggal. Tentunya permasalahan ini tidak dapat di abaikan begitu saja. Dari pengertian gizi buruk sendiri, sudah dapat di pastikan bahwa perlu di antisipasi sejak dini dan juga mendapatkan penanganan sebaik mungkin.

Penyebab Gizi Buruk

Penyebab utama gizi buruk adalah kekurangan asupan makanan yang bernutrisi sesuai kebutuhan masing-masing kelompok usia anak. Kekurangan asupan ini bisa terjadi karena tidak tersedianya bahan makanan yang berkualitas baik.

Selain itu, sering di sebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi akibat penyakit kronis, misalnya diare kronis atau TBC.

Faktor Risiko Gizi Buruk

Risiko terjadinya gizi buruk pada anak bisa meningkat jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi atau faktor berikut :

1. Hamil di usia remaja

2. Malnutrisi

3. Kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan menggunakan narkoba

4. Terinfeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B

5. Tingkat pendidikan rendah

6. Kemiskinan

Sedangkan pada anak, beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gizi buruk adalah :

1. Terlahir prematur atau berat badan lahir rendah.

2. Mengalami infeksi kronis atau infeksi berulang.

3. Berkebutuhan khusus, misalnya cerebral palsy.

4. Terlahir dengan kelainan bawaan, seperti bibir sumbing, kelainan pada sistem pencernaan, malabsorbsi makanan, atau penyakit jantung bawaan.

5. Mendapatkan pola asuh yang tidak menunjang tumbuh kembangnya.

6. Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk, tidak mendapat akses untuk air bersih, dan berpolusi.

Penanganan

Anak dengan gizi buruk perlu menjalani rawat inap di rumah sakit agar dokter dapat menstabilkan kondisi dan juga tanda-tanda vital anak. Berikut adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter :

1. Menyelimuti anak untuk menjaga suhu tubuhnya.

2. Memberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi.

3. Mengobati infeksi dengan pemberian antibiotik.

4. Memberikan suplemen, berupa vitamin A, zat besi, dan asam folat.

5. Memberikan vaksin

Selain upaya-upaya di atas, dokter juga dapat memberikan makanan cair khusus berupa F75, F100 atau Ready-to-Use Therapeutic Food (RUTF), melalui mulut atau selang makan secara perlahan dan juga bertahap. Makanan tersebut berisi susu, mentega, minyak, gula, dan juga kacang, yang ditambahkan dengan vitamin dan mineral.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *