Intrauterine device (IUD) dapat di pasang dini setelah persalinan ataupun ditunda. IUD merupakan metode kontrasepsi yang sering di rekomendasikan bagi wanita pascapersalinan karena efikasinya yang tinggi dalam mencegah kehamilan. Pada periode postpartum, penundaan pemasangan kontrasepsi sering di temukan. Padahal, pemasangan kontrasepsi setelah melahirkan dapat membantu memanjangkan interval antar kehamilan yang bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Mencegah kehamilan yang tidak di rencanakan dengan menggunakan kontrasepsi akan membantu menghindari beban finansial, psikologi, dan kesehatan yang tidak perlu.
Pembagian Waktu Pemasangan Intrauterine Device (IUD)
Pemasangan intrauterine device (IUD) dapat di lakukan pascapersalinan baik pada pasien yang menjalani persalinan spontan maupun sectio caesarea, juga pada pasien yang menyusui ataupun tidak menyusui. Berdasarkan panduan WHO, waktu pemasangan IUD pascapersalinan terbagi menjadi 4 kelompok yaitu:
- Insersi dini pascaplasenta, yaitu dilakukan dalam waktu 10 menit pasca ekspulsi plasenta
- Insersi segera pascapersalinan, yaitu di lakukan dalam waktu lebih dari 10 menit sampai 48 jam pascapersalinan
- Insersi tunda pascapersalinan, yaitu di lakukan dalam waktu lebih dari 48 jam sampai 4 minggu pascapersalinan
- Insersi interval pascapersalinan, yaitu di lakukan dalam waktu lebih dari 4 minggu pascapersalinan[2–4,17]
Peralatan
Peralatan yang di perlukan untuk pemasangan IUD antara lain:
- Satu set IUD steril: umumnya berbentuk T dengan panjang 30-36 mm dan lebar 28-32 mm (ukuran yang lebih kecil di indikasikan untuk nulipara dan remaja/wanita muda)
- Spekulum cocor bebek
- Gunting panjang
- Sonde uterus.
- Tenakulum satu gigi
- Tampon tang
- Sarung tangan steril
- Kasa steril
- Cairan antiseptik povidone iodine
- Larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi alat-alat logam
- Lampu sorot ginekologi
Prosedural
Langkah-langkah pemasangan IUD yaitu:
- Informed consent: dalam informed consent, pasien perlu dijelaskan secara singkat mengenai prosedur yang akan dijalani dan ketidaknyamanan atau nyeri yang mungkin akan dirasakan saat pemasangan
- Pastikan ruangan dengan penerangan cukup dan privasi pasien tetap terjaga. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan tangan dengan kain bersih. Kemudian, pakai sarung tangan steril
- Siapkan IUD dan susun alat-alat di atas tempat steril
- Anjurkan pasien untuk kencing dan membersihkan alat kelamin. Kemudian, atur posisi pasien litotomi
- Nyalakan lampu sorot untuk melihat serviks
- Gunakan spekulum untuk visualisasi serviks
- Bersihkan atau usap vagina dan serviks dengan kasa steril yang di beri larutan antiseptik
- Jepit serviks dengan tenakulum dengan hati-hati
- Masukkan sonde uterus secara hati-hati ke dalam uterus (sekali masuk) tanpa menyentuh dinding vagina atau spekulum. Tentukan kedalaman uterus dan posisi uterus
- Keluarkan sonde dan ukur kedalaman uterus pada tabung inserter yang masih berada dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan
- Pegang tabung inserter dengan leher biru dalam posisi horisontal (sejajar lengan IUD). Lakukan tarikan hati-hati pada tenakulum, masukkan inserter sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa ada tahanan
- Lepaskan lengan IUD dengan menarik keluar tabung inserter dengan tetap menahan pendorong
- Keluarkan pendorong IUD dan tabung inserter di dorong kembali ke serviks secara hati-hati sampai batas leher biru
- Keluarkan sebagian benang IUD kurang lebih 3-4 cm dari tabung inserter kemudian di gunting
- Keluarkan seluruh tabung inserter
- Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, pastikan tidak ada perdarahan pada tempat bekas penjepitan tenakulum. Jika ada perdarahan, tekan dengan kasa steril yang di beri povidone iodine selama 30-60 detik
- Keluarkan spekulum dengan hati-hati
- Rendam tenakulum dan spekulum yang sudah di pakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk tindakan dekontaminasi
- Buang bahan-bahan yang sudah tidak di pakai lagi (kasa, sarung tangan) ke tempat sampah terkontaminasi
- Cuci tangan dengan air mengalir memakai sabun dan keringkan
- Evaluasi selama 15 menit dan pastikan pasien tidak mengalami kram hebat
- Lengkapi rekam medik pasien dan berikan kartu IUD kepada pasien