EEG, eeg rumah sakit, Electroencephalography (EEG), pelatihan eeg, Pelatihan EEG 2024, pelatihan Electroencephalography

Pelayanan Pemeriksaan Electroencephalography (EEG)

Electroencephalography

 

Electroencephalography (EEG) atau pemeriksaan electroencephalography adalah alat yang berfungsi untuk mempelajari gambar dari rekaman aktivitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Pemeriksaan EEG berguna untuk mendeteksi aktivitas listrik di otak dengan menggunakan cakram logam kecil (elektroda) yang di lekatkan pada kulit kepala. Sel otak berkomunikasi melalui impuls listrik dan aktif setiap saat, bahkan ketika sedang tidur. Aktivitas ini kemudian di tampilkan sebagai garis bergelombang pada rekaman EEG.

Pemeriksaan EEG adalah salah satu tes diagnostik utama untuk epilepsi. Pemeriksaan ini juga dapat berperan dalam mendiagnosis gangguan otak lainnya. Mendapatkan rekaman EEG yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama dari pemeriksaan EEG, selain interpretasi yang benar.

Sebelum melakukan pemeriksaan electroencephalography, ada tiga tahapan yang harus di lakukan, yaitu:

1. Sebelum Pemeriksaan
Hal yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan pemeriksaan EEG adalah memberi tahu dokter mengenai obat apa saja, baik resep maupun yang di jual bebas, serta suplemen yang mungkin selama ini kamu konsumsi. Sehari sebelum pemeriksaan, dokter biasanya akan menyarankan kamu untuk mencuci rambut. Namun, jangan gunakan produk kondisioner atau produk penataan rambut lainnya sesudahnya.

2. Selama Pemeriksaan
Selama pemeriksaan berlangsung, kamu akan di minta untuk berbaring di meja atau tempat tidur yang sudah di sediakan. Kemudian, seorang teknisi akan menempatkan 20 sensor kecil pada kulit kepala. Sensor-sensor kecil yang di sebut elektroda inilah yang akan mengambil aktivitas dari sel-sel di dalam otak yang di sebut neuron.

3. Setelah Pemeriksaan
Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, teknisi akan melepas elektroda dan membasuh lem perekat. Kamu juga dapat menggunakan penghapus cat kuku di rumah untuk menghilangkan sisa-sisa lem yang masih terasa lengket. Kecuali apabila kamu secara aktif mengalami kejang atau dokter menyarankan untuk pemeriksaan lanjutan, kamu biasanya sudah diperbolehkan pulang begitu tes selesai dilakukan.

Perlu kamu ingat bahwa pemeriksaan EEG ini biasanya dilakukan ketika dokter mencurigai adanya gangguan otak atau saat seseorang mengalami gejala-gejala penyakit yang berhubungan dengan gangguan otak. Karena itu, untuk melakukan pemeriksaan ini, kamu perlu mendiskusikan terlebih dahulu gejala kesehatan yang kamu rasakan pada dokter.

Apa Saja Risiko dari Pemeriksaan Electroencephalography (EEG)?

EEG termasuk pemeriksaan yang telah di gunakan bertahun-tahun lamanya dan terbilang aman untuk di lakukan. Selama di lakukan, tes ini tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada seseorang yang di periksa serta tidak berisiko untuk menimbulkan sengatan listrik meskipun menggunakan elektroda.

Pada kasus yang jarang terjadi, pemeriksaan electroencephalography dapat menyebabkan kejang pada seseorang dengan gangguan kejang. Hal ini bisa di sebabkan oleh lampu yang berkedip atau pernapasan dalam yang perlu di lakukan selama tes di lakukan. Maka dari itu, jika kamu memiliki gangguan kejang, ada baiknya beritahu ahli medis yang mengurus pemeriksaan tersebut sebelumnya.

Selain itu, ada juga beberapa faktor yang dapat mengganggu pembacaan dari pemeriksaan ini, seperti:

  • Gula darah rendah (hipoglikemia) saat berpuasa.
  • Gerakan tubuh atau mata selama tes yang berlebihan.
  • Penerangan, terutama lampu yang terang atau berkedip.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat penenang.
  • Mengonsumsi minuman dengan kandungan kafein.
  • Memiliki rambut yang berminyak atau adanya semprotan rambut.

 

Electroencephalography (EEG)

 

Electroencephalography, Electroencephalography (EEG), pelatihan eeg, Pelatihan EEG 2023, Pelatihan EEG 2024

Electroencephalography – Electroencephalography (EEG) – Pelatihan EEG – Pelatihan EEG 2023 – Pelatihan EEG 2024

Electroencephalogram (EEG)

 

“Electroencephalography (EEG)”

 

Electroencephalography (EEG) atau pemeriksaan electroencephalography adalah alat yang berfungsi untuk mempelajari gambar dari rekaman aktivitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Pemeriksaan EEG berguna untuk mendeteksi aktivitas listrik di otak dengan menggunakan cakram logam kecil (elektroda) yang di lekatkan pada kulit kepala. Sel otak berkomunikasi melalui impuls listrik dan aktif setiap saat, bahkan ketika sedang tidur. Aktivitas ini kemudian di tampilkan sebagai garis bergelombang pada rekaman EEG. Pemeriksaan EEG adalah salah satu tes diagnostik utama untuk epilepsi. Pemeriksaan ini juga dapat berperan dalam mendiagnosis gangguan otak lainnya. Mendapatkan rekaman EEG yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama dari pemeriksaan EEG, selain interpretasi yang benar.

Ada beberapa jenis pemeriksaan EEG ang perlu di ketahui, yaitu:

  1. Pemeriksaan EEG Rutin
  2. EEG Terkait Masalah Tidur
  3. EEG Rawat Jalan
  4. Telemetri Video
  5. Telemetri EEG Invasif

Pemeriksaan EEG dapat menentukan perubahan aktivitas otak yang mungkin berguna dalam mendiagnosis gangguan otak, terutama epilepsi atau gangguan kejang lainnya. EEG mungkin juga bermanfaat untuk mendiagnosis atau mengobati gangguan berikut:

  • Tumor otak.
  • Kerusakan otak akibat cedera kepala.
  • Disfungsi otak yang dapat memiliki berbagai penyebab (ensefalopati).
  • Peradangan otak (ensefalitis).
  • Trauma pada kepala.
  • Gangguan tidur.

Selain itu, pemeriksaan EEG juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kematian otak pada seseorang yang koma persisten. Pemeriksaan EEG berkelanjutan di gunakan untuk membantu menemukan tingkat anestesi yang tepat untuk seseorang yang koma dan di induksi secara medis.

Apa Saja Risiko dari Pemeriksaan Electroencephalography (EEG)?

EEG termasuk pemeriksaan yang telah digunakan bertahun-tahun lamanya dan terbilang aman untuk dilakukan. Selama dilakukan, tes ini tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada seseorang yang diperiksa serta tidak berisiko untuk menimbulkan sengatan listrik meskipun menggunakan elektroda.

Pada kasus yang jarang terjadi, pemeriksaan electroencephalography dapat menyebabkan kejang pada seseorang dengan gangguan kejang. Hal ini bisa di sebabkan oleh lampu yang berkedip atau pernapasan dalam yang perlu di lakukan selama tes di lakukan. Maka dari itu, jika kamu memiliki gangguan kejang, ada baiknya beritahu ahli medis yang mengurus pemeriksaan tersebut sebelumnya.

Selain itu, ada juga beberapa faktor yang dapat mengganggu pembacaan dari pemeriksaan ini, seperti:

  • Gula darah rendah (hipoglikemia) saat berpuasa.
  • Gerakan tubuh atau mata selama tes yang berlebihan.
  • Penerangan, terutama lampu yang terang atau berkedip.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat penenang.
  • Mengonsumsi minuman dengan kandungan kafein.
  • Memiliki rambut yang berminyak atau adanya semprotan rambut.

 

 

 

EEG, Electroencephalography, Electroencephalography Adalah, pelatihan eeg

EEG – EEG Adalah – Electroencephalography – Electroencephalography Adalah – Pelatihan EEG

 

“Electroencephalography (EEG)”

 

Electroencephalogram adalah tes yang di gunakan untuk memeriksa aktivitas listrik pada otak. Pemeriksaan menggunakan elektroda atau alat cakram logam kecil yang di pasangkan pada kulit kepala pasien. Elektroda tersebut kemudian bekerja dengan mengukur fluktuasi tegangan yang timbul dari arus listrik dalam otak. Karena itulah, hasil pemeriksaan electroencephalogram dapat menunjukkan aktivitas listrik tidak normal yang bisa jadi sebagai indikasi adanya gangguan pada otak dan saraf pasien. Hasil electroencephalogram tersebut akan berbentuk seperti grafik garis bergelombang yang dapat terlihat pada layar monitor.

Sebagian besar orang mungkin lebih sering mendengar CT scan daripada electroencephalogram sebagai prosedur pemeriksaan kondisi otak. Walaupun sama-sama menjadi tindakan medis untuk mendeteksi kelainan otak, ada perbedaan antara CT scan dan EEG yang penting untuk di ketahui. Jadi, CT scan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dapat menampilkan kondisi kepala secara keseluruhan, mulai dari tulang kepala hingga otak (anatomis). Sedangkan, electroencephalogram adalah pemeriksaan kondisi otak yang lebih spesifik kepada aktivitas listrik dalam otak (fungsional). Di mana, aktivitas listrik tersebut tidak dapat di lihat melalui CT scan.

Electroencephalogram Fungsinya Untuk

Untuk lebih jelasnya, penjelasan dari macam-macam penyakit yang dapat terdeteksi melalui electroencephalogram adalah sebagai berikut:

  • Tumor atau kanker otak
  • Peradangan otak
  • Kerusakan otak akibat cedera pada otak
  • Epilepsi atau ayan
  • Penyakit alzheimer
  • Komplikasi penyakit stroke
  • Kelainan saraf
  • Gangguan tidur
  • Memastikan kematian otak

Prosedur Pemeriksaan Electroencephalography

  1. Sebelum melakukan pemeriksaan, pasien akan di minta dokter untuk menginformasikan berbagai macam hal-hal medis, seperti alergi, obat-obatan yang di konsumsi, dan lain sebagainya.
  2. Persiapan lain yang penting untuk di lakukan pasien sebelum electroencephalogram adalah mencuci rambut menggunakan sampo namun hindari memakai produk kondisioner.
  3. Selain itu, pasien juga di minta untuk tidak berpuasa sebelum melakukan pemeriksaan agar menghindari rendahnya kadar gula darah.
  4. Lantaran, kadar gula darah yang rendah juga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan EEG.
  5. Electroencephalogram adalah prosedur medis yang di lakukan melalui beberapa tahap. Berikut penjelasan tahapan dari prosedur electroencephalogram:
  • Pasien diminta untuk duduk atau berbaring pada tempat yang sudah disiapkan.
  • Teknisi terkait akan memasangkan elektroda yang sudah terhubung dengan mesin pada kulit kepala pasien, sekitar 20 sampai 25 elektroda.
  • Pemeriksaan akan berlangsung kurang lebih selama 20 sampai 40 menit.
  • Saat pemeriksaan dimulai, pasien diminta untuk rileks dan menutup matanya. Di waktu tertentu, teknisi akan meminta pasien untuk menarik napas dalam-dalam, melihat lampu berkedip, membuka dan menutup mata, dan lain sebagainya. Hal tersebut bertujuan untuk melihat respon otak ketika tubuh melakukan aktivitas.
  • Setelah selesai, teknisi akan melepaskan elektroda yang menempel pada kulit kepala pasien.
  • Hasil dari pemeriksaan EEG nantinya akan diperiksa oleh dokter untuk menindaklanjuti kondisi pasien.

 

Electroencephalography

Electroencephalography

 

Electroencephalography

 

 

EEG, Electroencephalography, Electroencephalography Adalah, pelatihan eeg, Pelatihan EEG 2024

Electroencephalography – Electroencephalography Adalah – EEG – Pelatihan EEG – Pelatihan EEG 2024

 

“Electroencephalography (EEG)”

 

Electroencephalography (EEG) atau pemeriksaan electroencephalography adalah alat yang berfungsi untuk mempelajari gambar dari rekaman aktivitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan juga interpretasinya.Pemeriksaan EEG berguna untuk mendeteksi aktivitas listrik di otak dengan menggunakan cakram logam kecil (elektroda) yang di lekatkan pada kulit kepala. Sel otak berkomunikasi melalui impuls listrik dan juga aktif setiap saat, bahkan ketika sedang tidur. Aktivitas ini kemudian di tampilkan sebagai garis bergelombang pada rekaman EEG.

Pemeriksaan EEG adalah salah satu tes diagnostik utama untuk epilepsi. Pemeriksaan ini juga dapat berperan dalam mendiagnosis gangguan otak lainnya. Mendapatkan rekaman EEG yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama dari pemeriksaan EEG, selain interpretasi yang benar. EEG adalah alat untuk menunjang tegaknya diagnosis, selama dapat memperoleh rekaman yang baik dan benar. Rekaman yang tidak baik justru akan menyesatkan tegaknya diagnosis. Oleh karena itu, ada pepatah yang mengatakan, “Bad EEG is worse than no EEG at all”.

Ada beberapa jenis pemeriksaan EEG ang perlu diketahui, yaitu:

  1. Pemeriksaan EEG Rutin
  2. EEG Terkait Masalah Tidur
  3. EEG Rawat Jalan
  4. Telemetri Vidio
  5. Telemetri EEG Invasif

Pemeriksaan EEG dapat menentukan perubahan aktivitas otak yang mungkin berguna dalam mendiagnosis gangguan otak, terutama epilepsi atau gangguan kejang lainnya. EEG mungkin juga bermanfaat untuk mendiagnosis atau mengobati gangguan berikut:

  • Tumor otak.
  • Kerusakan otak akibat cedera kepala.
  • Disfungsi otak yang dapat memiliki berbagai penyebab (ensefalopati).
  • Peradangan otak (ensefalitis).
  • Trauma pada kepala.
  • Gangguan tidur.

Selain itu, pemeriksaan EEG juga dapat di gunakan untuk mengkonfirmasi kematian otak pada seseorang yang koma persisten. Pemeriksaan EEG berkelanjutan di gunakan untuk membantu menemukan tingkat anestesi yang tepat untuk seseorang yang koma dan juga di induksi secara medis.

Hasil Pemeriksaan Electroencephalography (EEG)

Penyedia layanan kesehatan akan memastikan pola gelombang pada otak yang di hasilkan dari pemeriksaan ini. Hasil tes dapat menggambarkan pola yang ada normal atau abnormal. Jika polanya abnormal, beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya, seperti:

  • Ketergantungan alkohol atau penyalahgunaan zat (narkoba).
  • Adanya perdarahan di otak.
  • Pembengkakan pada otak (edema).
  • Tumor otak.
  • Cedera pada kepala.
  • Migrain.
  • Gangguan kejang, seperti epilepsi.
  • Alami gangguan tidur, seperti sleep apnea.
    Stroke.