Resusitasi neonatus adalah pertolongan pertama untuk mengatasi bayi yang kesulitan bernapas akibat kekurangan oksigen. Beberapa kondisi tersebut, termasuk sesak napas hingga henti napas. Resusitasi neonatus terkadang di perlukan di waktu yang tak terduga, sehingga setiap orang tua perlu memahami cara melakukannya. Langkah pertama di lakukan dengan memeriksa kondisi kesadaran bayi. Tempatkan ia di area yang empuk dan aman. Ajak ia bicara sembari menepuk badan untuk memastikan kesadarannya. Kemudian, periksa kondisinya, apakah ia mengalami cedera atau perdarahan. Jika tidak ada respons, posisikan leher dan kepala bayi dalam keadaan lurus, tidak menekuk atau mendongak. Cara ini di lakukan untuk membuka jalan napas dan mempermudah laju pernapasan.
Langkah yang Di lakukan Saat Resusitasi Neonatus Pada Bayi
Prosedur resusitasi neonatus di lakukan bada bayi yang baru lahir, terutama saat melihat tanda kesulitan bernapas setelah memotong tali pusar. Prosedur di lakukan hingga bayi bisa bernapas dengan normal. Beberapa kondisi yang membutuhkan resusitasi neonatus, termasuk bayi prematur, bayi lahir dengan proses persalinan yang lama dan bayi dari ibu yang mengonsumsi obat penenang saat persalinan.
Tak hanya di lakukan pada bayi, prosedur juga bisa di terapkan pada anak berusia di bawah 1 tahun yang mengalami kesulitan bernapas hingga kehilangan kesadaran. Menyambung dari langkah pertama di atas, prosedur di lakukan dengan:
- Memeriksa Pernapasan
Langkah ini di lakukan dengan meletakkan pipi ibu di dekat mulut dan hidung bayi. Rasakan tarikan dan hembusan napasnya, sembari memperhatikan gerak dada yang naik turun. Periksa juga bagian dalam mulut dan hidungnya dengan seksama. Jika ada benda asing yang menyumbat jalan napasnya, segera keluarkan. Sebab, tersedak bisa jadi salah satu pemicu sesak napas.
Memberikan Bantuan Pernapasan
Jika langkah sebelumnya tidak menunjukkan respons, di sarankan untuk segera mencari pertolongan medis. Sembari menunggu bantuan datang, ibu bisa melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) dengan cara:
- Posisikan kepala dan leher bayi dalam keadaan lurus.
- Kemudian, angkat sedikit dagunya, Hembuskan udara dari mulut ibu ke mulut atau hidung bayi.
- Pastikan tidak ada celah agar udara tidak keluar kembali.
- Perhatikan apakah dada bayi terangkat saat ibu melakukan teknik di atas.
- Lihat juga apakah dadanya kembali turun saat udara keluar.
- Melakukan Teknik Kompresi Dada
Jika terlihat tanda-tanda kesadaran setelah melakukan dua langkah di atas, terus berikan bantuan pernapasan hingga napasnya kembali normal. Setelah itu, segera buat janji rumah sakit guna memastikan kondisinya. Namun, jika bayi belum memberikan respons, lanjutkan pertolongan dengan melakukan kompresi dada. Pertama, tekanan bagian tengah dada bayi dengan jari telunjuk dan tengah. Lalu lepaskan.
Ulangi cara yang di sebutkan dengan kecepatan 100 tekanan dada per menit. Bisa juga dengan melakukan kompresi dada sebanyak 30 kali dan di selingi dengan 2 kali bantuan pernapasan langsung seperti pada poin dua. Jika ibu melihat ada yang tidak beres dengan kesehatan bayi, segera buat janji medis untuk melakukan pemeriksaan. Jangan sampai terlambat, karena gangguan pernapasan pada bayi bisa berdampak pada kematian.