manajemen rawat inap rumah sakit, Manajemen Unit Rawat Inap Rumah Sakit, pelatihan manajemen rawat inap, Pelatihan Rawat Inap, Rawat Inap Rumah Sakit

MANAJEMEN UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT

Rawat Inap

 

Rawat Inap adalah salah satu bentuk layanan perawatan yang di berikan oleh rumah sakit. Layanan ini adalah layanan yang membutuhkan tempat tidur untuk keperluan observasi, diagnosis, terapi, rehabilitasi medik, serta penunjang medik lain untuk di lakukan. Setidaknya pasien tinggal dalam waktu satu hari di rumah sakit adalah maksud dari rawat inap. Dalam manajemen rumah sakit, pelayanan rawat inap sangatlah penting, kualitas yang baik tentu saja akan membuat pasien merasa senang dan nyaman. Ruangan atau sering disebut unit rawat inap adalah fasilitas yang selalu berada dalam kondisi ramai di gunakan. Bahkan tak jarang rumah sakit harus merujuk pasien karena penuhnya ruangan tersebut.

Cara Tepat Meningkatkan Kualitas Manajemen Rawat Inap

Terdapat empat hal yang harus di perhatikan ketika ingin meningkatkan kualitas manajemen rawat inap. Di antaranya adalah :

1. Komitmen

Terdapat sebuah aturan rawat inap yang harus di taati oleh petugas maupun pengunjung dalam rawat inap. Membiarkan peraturan tersebut di langgar seringkali menjadi masalah yang terjadi, apalagi jika merasa memiliki kekuasaan, seperti halnya pelanggaran jam besuk, hingga jumlah pengunjung yang masuk.

Anda perlu mengevaluasi kembali dan coba melaksanakannya dengan lebih disiplin. Agar manajemennya bisa lebih baik dan mampu meningkatkan kepuasan pasien. Performa yang baik tentu saja di perlukan dalam hal ini.

2. Menyampaikan Informasi dengan Jelas

Penyampaian informasi harus di jelaskan sejelas mungkin pada keluarga pasien dan pasien itu sendiri pada saat pendaftaran rawat inap. Jelaskan poin – poin yang harus di taati, dan coba pahamkan pada keluarga untuk menerima semua peraturan, agar tidak terjadi kesalahpahaman ke depannya.

Kecakapan petugas dalam memberikan informasi yang mudah di mengerti pada pasien dan keluarganya harus di tingkatkan. Apalagi jika itu menyangkut pelaksanaan tindakan tertentu. Jangan hanya memberikan informasi tanpa penjelasan, yang pasti akan menimbulkan kebingungan pasien dan keluarga.

3. Menjalankan Tugas Sesuai dengan TUPOKSI

Dalam meningkatkan manajemen rawat inap, sangat penting tugas dari kepala ruang yang kompeten sebagai manajer. Tugas dan fungsi dari setiap jabatan per individu di rumah sakit, haruslah di lakukan dengan tepat dan sesuai. Agar pengawasan kinerja jabatan di bawahnya bisa di lakukan dengan efektif. Hal ini juga sangat mendukung tercapainya peningkatan kepuasan pasien rawat inap.

4. Membuat Laporan untuk Bahan Evaluasi

Pemeriksaan rutin dan bentuk laporannya yang sistematik adalah cara lain dalam meningkatkan manajemen pelayanan pada pasien. Hal ini berfungsi untuk memberikan patokan tertentu agar lebih akurat dalam melakukan tindakan kedepannya. Sekecil apapun hal yang terjadi tidak boleh terlewatkan dalam proses penyembuhan pasien rawat inap dari awal hingga selesai.

Anda juga bisa membagikan angket kepuasan pasien sebagai laporan yang di buat. Dengan menggunakan dukungan aplikasi manajemen, tentu saja pelaporan akan lebih mudah dan terstruktur. Seperti halnya laporan jumlah pasien di tiap ruangan, jenis pendaftaran berdasarkan masuknya pasien, dan masih banyak lagi.

Klasifikasi Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan

Mutu pelayanan kesehatan adalah mengimplementasikan ilmu pelayanan kesehatan yang di gabungkan dengan penggunaan teknologi untuk memaksimalkan manfaat pelayanan kesehatan dan meminimalisir resiko. Menurut Kemenkes, klasifikasi mutu dalam pelayanan kesehatan sendiri dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan stake holder yang berkaitan, yaitu :

  1. Pengguna jasa pelayanan kesehatan menunjukkan bagaimana konsumen. Dalam artian pasien menilai layanan kesehatan yang bermutu ketika layanan kesehatan yang di terima dapat sesuai dengan kebutuhannya. Serta di laksanakan dengan cara sopan, santun, tepat waktu, dan tanggap.
  2. Pemberi jasa layanan kesehatan menunjukkan pelayanan yang bermutu adalah dengan melaksanakannya secara teratur sesuai prosedur. Kemudian di dukung dengan penggunaan teknologi kesehatan yang tepat.
  3. Penyandang dana melihat pelayanan kesehatan yang bermutu dengan mengevaluasi dampak dari pelayanan kesehatan yang di berikan. Kepada status kesehatan pasien dan efisiensinya.
  4. Pemilik sarana layanan kesehatan, melihat pelayanan kesehatan yang bermutu adalah dengan memberikan pelayanan yang maksimal dengan harga yang terjangkau. Namun tetap memperhatikan sisi profitabilitas dari faskes yang dijalankan.
  5. Administrator layanan kesehatan, berpendapat bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu adalah dapat membuat prioritas saat memberikan pelayanan. Artinya, pelayanan kesehatan yang di berikan dapat sesuai dengan kebutuhan dan urgensi pasien.

Nah, itulah beberapa hal yang harus Anda perhatikan berdasarkan dimensi mutu standar pelayanan kesehatan. Agar bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dengan angka yang tinggi, memang sangat penting melakukan peningkatan manajemen rumah sakit, terutama manajemen pasien rawat inapnya.

 

Rawat Inap
Rawat Inap

 

Rawat Inap
Rawat Inap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *