BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT, BTCLS, Pelatihan btcls, Pelatihan BTCLS 2024, Pelatihan BTCLS Adalah, Pelatihan BTCLS Online

Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)

Basic

PELATIHAN KHUSUS
“BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT (BTCLS)”

Kepada Yth.

Direktur Rumah Sakit/Kepala Puskesmas, Bagian Diklat Rumah Sakit, Perawat, Bidan, Tenaga Kesehatan, Mahasiswa Keperawatan, Mahasiswa Kebidanan dan Semua Pihak Yang Terkait di Seluruh Indonesia

Dengan Hormat,

Kecelakaan atau trauma saat ini tidak menjadi dominan sebagai penyebab kematian di Indonesia. Saat ini lima penyebab kematian atau yang membuat unit gawat darurat di Indonesia menjadi ramai adalah penyakit jantung, stroke/neurologi, trauma/kecelakaan, pediatrik dan juga kejadian beberapa bencana baik yang disebabkan oleh alam ataupun akibat ulah manusia. Banyak pasien yang tak tertolong karena keterlambatan dalam penanganan pasien gawat darurat. Akhir-akhir ini kita sadari bahwa masyarakat yang memerlukan pelayanan gawat darurat baik yang datang ke rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta cenderung meningkat, sedangkan ketrampilan tenaga kesehatan dalam memberikan Basic Life support (BLS) masih dirasa kurang memadai.

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berada digaris depan dalam memberikan pelayanan kesehatan mengikuti perkembangan teknologi dan juga ilmu keperawatan saat ini, sehingga tenaga kesehatan dituntut untuk selalu meningkatkan ilmu pengatahuan agar bisa selaras dengan perkembangan tehnologi terkini dalam bidang kesehatan yang memenuhi standar baik nasional maupun internasional dalam kelengkapan fasilitas dan juga prosedur yang benar dalam mengoprasionalkan setiap alat kesehatan.

Materi

  • Aspek Legal Keperawatan Gawat Darurat
  • Sistim Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
  • Bantuan Hidup Dasar (BHD) + AED
  • Pengkajian Awal (Initial Assesment)
  • Airway Dan Breathing Management
  • Penatalaksanaan Pasien Akibat Trauma : Kepala Dan Spinal, Thorak Dan Juga Abdomen, Musculoskeletal Dan Luka Bakar
  • Penatalaksanaan Pasien Dengan Gangguan Sirkulasi (Shock Management)
  • Penatalaksanaan Kegawatan Kardiovaskular : Acute Coronary Syndrome (ACS) Dan JUGA Tatalaksana Aritmia Yang Mengancam
  • Elektrokardiogram (EKG) : Konsep Dasar EKG, EKG Normal, EKG Mengancam Nyawa, Perekaman EKG Dan Latihan Interpretasi EKG Normal Dan Mengancam Nyawa.
  • Tatalaksana Aritmia Yang Mengancam
  • Ektrikasi Dan Transportasi
  • Triage

Tujuan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)

Tujuan Umum :

Peserta mampu melakukan tindakan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dengan penggunaan AED pada pasien yang mengalami trauma dangan gangguan kardio-pulmonary dengan benar

Tujuan Khusus :

  1. Mampu menjelaskan legal aspek keperawatan gawat darurat
  2. Mampu menjelaskan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) sesuai dengan pelayanan keperawatan gawat darurat yang ada di Indonesia
  3. Mampu melakukan tindakan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dengan penggunaan AED
  4. Mampu melakukan tindakan airway dan juga breathing management
  5. Mampu melakukan tindakan initial assessment (pengkajian awal) pada pasien yang mengalami kegawat daruratan
  6. Mampu menjelaskan pengetahuan tentang managemen sirkulasi dan juga shock dalam keperawatan gawat darurat
  7. Mampu menjelaskan tehnik dan juga penatalaksanaan trauma toraks dan abdomen
  8. Mampu menjelaskan tanda dan juga gejala keracunan dan gigitan binatang
  9. Mampu menjelaskan tehnik penatalaksanaan trauma thermal
  10. Mampu menjelaskan tehnik dan juga penatalaksanaan trauma musculoskeletal
  11. Mampu melakukan tindakan Transportasi dan juga Rujukan Penderita Gawat Darurat
  12. Mampu melakukan tehnik dan juga penatalaksanaan trauma kepala dan spinal
  13. Mampu menidentifikasi cidera yang diakibatkan karena trauma
  14. Mampu mejelaskan prinsip triase
  15. Mampu memahami konsep dasar EKG
  16. Mampu melakukan tindakan perekaman EKG
  17. Mampu menginterpretasikan EKG yang normal
  18. Mampu menginterpretasikan EKG mengancam nyawa,
  19. Mampu memahami acute coronary sindrome (ACS) beserta tatalaksananya
  20. Mampu memahami penatalaksanaan kegawatan kardiovaskuler dengan terapi elektrik

Metode Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)

  1. Ceramah.
  2. Diskusi.
  3. Tanya Jawab.
  4. Praktek

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  6.000.000,- /peserta
Menginap di Grand Puri Saron Hotel MalioboroYogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  5.000.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN: Grand Puri Saron Hotel (MALIOBORO)
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 082324284296/081228859896
E-mail : Pusatdiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Yogyakarta a/n. CV Pusat Diklat, No. Rek. : 137-00-1698692-5 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2025

JANUARIFEBRUARIMARET
02 – 04 JANUARI 202506 – 08 FEBRUARI 202506 – 08 MARET 2025
13 – 15 JANUARI 202517 – 19 FEBRUARI 202517 – 19 MARET 2025
20 – 22 JANUARI 202526 – 28 FEBRUARI 202524 – 26 MARET 2025
APRILMEIJUNI
03 – 05 APRIL 202508 – 10 MEI 202502 – 04 JUNI 2025
14 – 16 APRIL 202519 – 21 MEI 202516 – 18 JUNI 2025
24 – 26 APRIL 202526 – 28 MEI 202523 – 25 JUNI 2025
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
07 – 09 JULI 202507 – 09 AGUSTUS 202508 – 10 SEPTEMBER 2025
17 – 19 JULI 202518 – 20 AGUSTUS 202518 – 20 SEPTEMBER 2025
24 – 26 JULI 202525 – 27 AGUSTUS 202525 – 27 SEPTEMBER 2025
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
06 – 08 OKTOBER 202506 – 08 NOVEMBER 202504 – 06 DESEMBER 2025
16 – 18 OKTOBER 202517 – 18 NOVEMBER 202518 – 20 DESEMBER 2025
23 – 25 OKTOBER 202527 – 29 NOVEMBER 202529 – 31 DESEMBER 2025
Bantuan Hidup Dasar, Bantuan Hidup Dasar (BHD), BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT, BHD, pelatihan bantuan hidup dasar, Pelatihan Bantuan Hidup Dasar 2024

Bantuan Hidup Dasar (BHD) / Basic Life Support

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

 

 

Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau Basic Life Support (BLS) adalah upaya awal untuk membantu seseorang yang mengalami henti nafas atau henti jantung. BHD bertujuan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan sirkulasi, serta menghentikan proses yang menuju kematian.

BHD dilakukan tanpa alat bantu dan merupakan tindakan darurat yang perlu dilakukan sesegera mungkin. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam BHD, antara lain:

  • Memastikan keamanan diri, pasien, dan lingkungan
  • Memanggil bantuan
  • Memeriksa respon pasien, termasuk ada atau tidaknya nafas
  • Melakukan kompresi dada
  • Memberikan ventilasi

BHD dapat dilakukan pada kondisi seperti:

  • Orang tidak sadar
  • Orang yang tidak bernapas karena tenggelam
  • Korban kecelakaan
  • Korban syok
  • Korban keracunan
  • Korban serangan jantung

Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar (BHD).

1. Mengenali Keadaan Henti Jantung

  • Hal penting yang harus di ingat pertama kali adalah hindari untuk memindahkan korban bila tidak perlu. Karena akan ada kemungkinan terjadi trauma leher. Seseorang yang mengalami kejadian henti jantung dan juga nafas pasti tidaka akan memberikan respon, bahkan napas tidak ada, nadi tidak teraba. Namun setelah memastikan pasien dalam keadaan aman, segera periksa kesadaran pasien, hal ini dapat di lakukan dengan menepuk bahu, memangil pak atau bu, atau katakan buka mata pak/bu.

2. Mengaktifkan Sistem Keadaan Darurat

  • Ketika mendapati korban dalam keadaan henti jantung dan tidak sadarkan diri. Maka segera aktifkan keadaan darurat untuk di berikan segera Resusitasi Jantung Paru (RJP), atau segera aktifkan SPGDT atau bantuan ambulans.

3. Pemeriksaan Nadi

  • Untuk memberikan bantuan hidup dasar, maka harus terlebih dahulu menentukan ada atau tidaknya nadi pasien, hal ini tidak boleh di lakukan lebih dari 10 detik, begitu juga dengan mengecek denyut jantung bisa di lakukan pada bagian leher pasien (meraba arteri karotis) jika tidak teraba maka penolong harus meberikan siklus 30 kompresi dan 2x ventilasi, namun jika ada nadi maka berikan 1x ventilasi tiap 5-6 detik, dan evaluasi nadi setiap 2 menit.

4. Kompresi Dada (Chest Compressions)

  • Kompresi dada adalah sebuah tindakan yang di lakukan dengan memberikan penekanan secara teratur pada dada di bagian bawah pada pertengahan sternum.
    Kompresi ini merupakan dasar dari tindakan resusitasi jantung paru (RJP),jika berhasil ini akan sangat membantu pasien. Dalam hal ini, Kompresi ini wajib di berikan pasien korban dengan henti jantung tanpa membeda-bedakan siapa yang menolong, siapa yang di tolong.

5. Airway (Jalan Napas)

  • Untuk penilaian jalan napas bisa di lakukan dengan membuka mulut korban, penolong dapat membuka mulut korban dengan meletakkan ibu jari berlawanan dengan jari telunjuk. Pastikan apakah terdapat sumbatan pada jalan napas. Jika ada cepat bersihkan sesuai dengan sebabnya. Jika sumbatan berupa air maka dapat di bersikah dengan cara memasukkan jari tengah atau jari telunjuk yang telah di lapisi kain ini biasa di namakan fingers sweep. Namun apabila sumbatan berupa benda keras atau padat dapat di bersihkan dengan jari tengah yang di bengkokkan .

6. Breathing (Pernapasan)

  • Setelah masalah jalan napas teratasi maka selanjutnya penolong harus menilai pernapasan dengan cara melihat gerakan napas, apakah teratur,cheyne stokes, kusmaul, kemudian pastikan apakah pengembangan dada maksimal, adakah retraksi dinding dada,dan apakah terdapat tanda sinotik.

7. Defibrilation (Terapi Elektrik)

  • Terapi ini merupakan suatu terapi dengan memberikan energi listrik. Alat ini dinamakan defibrilator, sekarang alat ini sudah dapat digunakan oleh orang awam dengan nama AED, seperti yang biasa disediakan di bandara.

 

 

 

BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT, BTCLS, Pelatihan btcls, Pelatihan BTCLS 2024, Pelatihan BTCLS Adalah, Pelatihan BTCLS Online

BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT (BTCLS)

BTCLS

 

BTCLS atau Basic Trauma Cardiac Life Support adalah salah satu teknik pertolongan pertama masalah kegawatdaruratan. Hal itu karena trauma dan atau gangguan kardiovaskuler seperti halnya gagal jantung. Pemberian pertolongan pertama yang tepat dapat menyelamatkan 75% harapan hidup pasien. Hal itu menjadikan kompetensi tersebut wajib di kuasai oleh perawat.

BTCLS merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardioviskuler. Penanganan masalah tersebut di tujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisirkan kerusakan organ serta kecacatan penderita.

BTCLS bertujuan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan organ. Sehingga produktivitasnya dapat di pertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat yang terjadi. Seperti Kecelakaan atau bencana alam dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, seperti halnya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Perawat sebagai lini terdepan dalam pelayanan gawat darurat harus mampu menangani masalah yang di akibatkan kecelakaan dengan cepat dan tepat. Yaitu dengan pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual. Oleh karena itu perawat di tuntut untuk memiliki kompetensi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut di lakukan melalui pelatihan.

Pengetahuan dan skill yang berhubungan dengan BTCLS adalah salah satu prasyarat yang harus di miliki oleh seorang perawat, baik yang bekerja di pelayanan kesehatan dalam / luar negeri. Dengan di berlakukannya Masyarakat Ekonomi Asian (MEA) mulai tahun 2015, BTCLS menjadi syarat mutlak bagi setiap pekerja kesehatan.  Khususnya bagi perawat di berbagai rumah sakit, puskesmas dan perusahaan. Menyertakan sertifikat BTCLS sebagai bukti telah mengikuti pelatihan dan memiliki pengetahuan dan skill sangat menentukan dalam penerimaan tenaga kerjanya.

Pada kegiatan BTCLS terdapat lima fase, yaitu:

  1. Fase deteksi, fase deteksi dapat di prediksi tentang frekuensi kajadian, penyebab, korban, tempat rawan kualitas kejadian dan dampaknya. Misalnya terkait dengan kecelakaan lalu lintas, maka dapat di prediksi frekuansi kecelakaan lalu lintas, buruknya kualitas helm sepeda motor yang di pakai, jarangnya orang memakai safety belt, tempat kejadian tersering di jalan raya yang padat dan sebagainya.
  2. Fase supresi, fase supresi bertujuan untuk menekan agar terjadi penurunan korban gawat darurat di lakukan dengan berbagai cara seperti perbaikan konstruksi jalan, peningkatan pengetahuan peraturan lalu lintas dan peningkatan patroli keamanan.
  3. Fase pra rumah sakit, fase pra rumah sakit keberhasilan penanggulangan gawat darurat sangat tergantung pada adanya kemampuan akses dari masyarakat untuk memberikan informasi pertolongan kepada korban kecelakaan atau bencana.
  4. Fase rumah sakit, fase rumah sakit dan rehabilitasi merupakan lanjutan dari fase-fase sebelumnya. Karena dalam fase ini merupakan suatu pendekatan yang sistematik untuk membawa korban gawat darurat ke suatu tempat penanganan yang definitif.
  5. Fase rehabilitasi.

 

BTCLS

 

BTCLS