VCT adalah Voluntary Counseling and Testing, yaitu serangkaian tes untuk mengetahui apakah Anda positif atau negatif mengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Infeksi HIV yang tidak segera di tangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang di sebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Prosedur Pemeriksaan VCT (Voluntary Counseling and Testing)
Sebelum melakukan pemeriksaan, kamu akan melalui tahapan konseling. Tahap konseling ini di lakukan untuk membantu persiapan pemeriksaan dan antisipasi terhadap hasil tes nantinya. Melalui konseling ini, kamu bisa merencanakan perawatan dan pengobatan HIV lebih cepat apabila di ketahui hasil pemeriksaan adalah positif. Tidak hanya itu, kamu juga lebih mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya penularan, baik dari orang lain maupun dari ibu ke anak apabila ibu sedang hamil dan mengidap HIV, serta mencegah terjadinya penyakit menular seksual. Namun, jika kamu tidak menghendaki adanya konseling sebelum pemeriksaan, tidak masalah. Sama seperti tes itu sendiri, konseling ini juga bersifat sukarela.
Setelah atau tanpa konseling, kamu akan melanjutkan pada tahapan pemeriksaan berikutnya, yaitu pemeriksaan antibodi HIV. Prosedur VCT ini memiliki tiga jenis tes, yaitu:
- Tes Elisa dan Western Blot. Pemeriksaan ini di lakukan dengan mengambil sampel darah. Sampel lalu akan di kirimkan ke laboratorium untuk di lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan ini bisa kamu ketahui dalam waktu sekitar satu minggu.
- Rapid test. Pemeriksaan ini di lakukan dengan pengambilan sampel darah melalui ujung jari. Darah tersebut kemudian akan di letakkan pada kaca objek dan di berikan larutan kimia khusus. Hasil pemeriksaan bisa kamu ketahui hanya dalam waktu 15 menit. Apabila hasilnya positif, pemeriksaan ini akan di ulangi guna memastikan diagnosis yang akurat.
Pemeriksaan antibodi HIV pada prosedur VCT di lakukan untuk mendeteksi adanya antibodi pada tubuh apabila jumlahnya telah mencukupi. Adanya teknologi terbaru membuat kamu lebih mudah untuk menjalani tes sebelum 3 bulan. Namun, tetap saja ada waktu ketika antibodi tidak bisa terdeteksi oleh darah, sehingga kamu akan mendapatkan hasil pemeriksaan negatif, meski virus sebenarnya masih ada pada tubuh.
Beberapa Manfaat Melakukan VCT
Berikut adalah beberapa manfaat melakukan VCT:
- Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman secara detail terkait HIV/AIDS
- Meningkatkan langkah pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS
- Mendeteksi sedini mungkin risiko terkena HIV/AIDS
- Mendapatkan dukungan penuh untuk meningkatkan kualitas hidup, bagi ODHA
- Mendapat pengobatan antiretroviral (ARV) untuk menekan perkembangan virus HIV, bagi ODHA
Namun, berdasarkan hasil riset Kementerian Kesehatan RI diketahui bahwa layanan konseling VCT dan tes HIV di Indonesia masih tergolong rendah. Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh dua hal berikut:
- Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS, sehingga menganggap diri mereka aman dan tak perlu melakukan tes HIV
- Stigma masyarakat terhadap ODHA yang begitu kuat, sehingga ODHA enggan, malu, atau takut melakukan tes HIV
Infeksi HIV/AIDS tergolong penyakit serius yang dapat mengancam jiwa. Tanpa pengetahuan yang cukup, penyebaran HIV akan semakin sulit dihindari.
Dengan berbekal pengetahuan yang baik, VCT tidak hanya mampu mencegah penularan HIV/AIDS, melainkan juga mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.