“PERENCANAAN SDM RUMAH SAKIT”
Perencanaan SDM adalah proses sistematis dan berkelanjutan untuk menganalisis kebutuhan organisasi terhadap SDM dalam situasi yang selalu berubah serta mengembangkan kebijakan personalia yang sesuai dengan rencana jangka panjang organisasi.
Ini bagian penting dari perencanaan dan anggaran, karena pembiayaan SDM akan memengaruhi rencana jangka panjang perusahaan. Adapun perencanaan SDM meliputi:
- Perencanaan kebutuhan tenaga kerja
- Pengoptimalan kompetensi SDM saat ini
- Pengembangan dan pemeliharaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi saat ini dan di
- masa depan
- Pengaturan arus tenaga kerja, seperti promosi, pindah tugas, dan demosi
- Pengembangan kebijakan SDM yang sejalan dengan rencana perusahaan
- Proses perencanaan SDM
Secara mendasar, proses perencanaan sumber daya manusia melibatkan tiga poin utama, yaitu:
1) Proses pembentukan data rekapitulasi
Pada tahap ini, perusahaan membentuk data administrasi yang ada untuk melakukan analisis dan simulasi. Tujuannya, mendapatkan gambaran tentang kekuatan SDM saat ini, termasuk ketersediaan dan kompetensi karyawan.
2) Proses pengadaan SDM
Tahap kedua melibatkan pengumpulan informasi terkait calon karyawan potensial serta penilaian dan penerapan kriteria tertentu untuk proses rekrutmen.
3) Proses alokasi SDM
Pada terkahir, data administrasi digunakan untuk menganalisis dan menentukan penempatan karyawan agar lebih tepat. Penempatan akan disesuaikan dengan kompetensi dan/atau kebutuhan perusahaan.
Dengan menjalankan ketiganya, perencanaan SDM dapat dilakukan dengan lebih terstruktur dan terarah, membantu perusahaan dalam mengelola kekuatan manusia, serta mengidentifikasi kebutuhan dan penempatan yang optimal.
Sistem perencanaan SDM
Sistem perencanaan SDM di rumah sakit merupakan suatu pendekatan yang penting untuk memastikan bahwa rumah sakit memiliki jumlah, kualitas, dan SDM profesional yang memadai.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem perencanaan SDM di rumah sakit antara lain:
1) Penyusunan Pedoman
Kementerian kesehatan menetapkan pedoman penyusunan perencanaan sumber daya manusia kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, serta rumah sakit.
2) Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan tenaga kerja dengan menggunakan metode seperti workload indicators of staffing need (WISN) untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan berdasarkan beban kerja yang ada.
3) Pengelolaan Data
Pencatatan data menjadi bagian dari dokumentasi data pada sistem informasi manajemen rumah sakit.
4) Peraturan dan Tata Tertib Kerja
Rumah sakit perlu membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan, dan juga tata tertib kerja.
5) Pendidikan dan Pelatihan
Menyediakan pendidikan dan pelatihan kepada SDM rumah sakit berguna untuk mengembangkan keterampilan dan juga pengetahuan mereka untuk menjalankan tugas dan fungsi kerja.
Sistem perencanaan SDM di rumah sakit bertujuan untuk memastikan bahwa rumah sakit memiliki SDM berkualitas dan juga sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Susunan Organisasi Di Rumah Sakit
- Kepala rumah sakit
Posisi paling tinggi dalam susunan organisasi di rumah sakit adalah kepala rumah sakit.
Ia bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja rumah sakit, mengatur fungsi setiap bagian, mengevaluasi kinerja medis, manajemen, dan keuangan, menentukan kebijakan rumah sakit, serta berkomunikasi dengan berbagai pihak seperti kementerian kesehatan dan juga ikatan dokter.
- Wakil direktur bagian pelayanan
Mengawasi dan juga mengontrol semua pelayanan kesehatan di rumah sakit, termasuk IGD, rawat inap, rawat jalan, dan juga farmasi. Memastikan pelayanan memenuhi standar dan kode etik, menyusun rencana pelayanan medis, serta mengontrol biaya pelayanan.
- Wakil direktur bagian administrasi dan keuangan
Mengawasi proses perekrutan tenaga kerja medis dan nonmedis, mengontrol pencatatan keuangan, memastikan hak karyawan terpenuhi, mereviu laporan keuangan, dan juga mengalokasikan anggaran ke bagian lain.
- Wakil direktur bagian penunjang
Memastikan semua aspek penunjang baik medis maupun nonmedis rumah sakit telah terpenuhi dengan baik, mereviu keuangan penunjang seperti fasilitas dan pemanfaatan fasilitas.
Divisi administrasi keuangan dan akuntansi
Mencatat data pasien dan juga arus kas rumah sakit, mengelola pembayaran asuransi, sumber penyimpanan dana, serta merencanakan anggaran pengelolaan rumah sakit.
- Divisi SDM
Merekrut karyawan medis dan nonmedis, merekam data kinerja karyawan, memastikan pembayaran hak karyawan, memberikan pelatihan, dan juga memastikan karyawan memenuhi KPI serta kode etik.
- Divisi public relation
Berkomunikasi dengan stakeholder eksternal, mengkomunikasikan program-program kepada masyarakat, serta mengelola laman dan juga media sosial.
- Divisi pelayanan medik
Memastikan pasien mendapatkan pelayanan medis optimal, sesuai peraturan dan juga kode etik.
- Divisi keperawatan
Memastikan pasien mendapatkan pelayanan keperawatan yang baik, sesuai peraturan dan juga kode etik.
- Divisi farmasi
Menerima, mencatat, dan mengalokasikan obat-obatan; membuat perencanaan kebutuhan obat-obatan; serta memberikan obat kepada pasien sesuai resep dokter.
- Divisi instalasi gawat darurat (IGD)
Merawat pasien gawat darurat, memindahkan pasien jika diperlukan, membuat perencanaan kebutuhan fasilitas IGD, serta mengelola fasilitas IGD dengan baik.
- Divisi penunjang medik
Membawahi berbagai fasilitas penunjang rumah sakit seperti teknisi alat-alat medis, sopir ambulans, apotek, radiologi, rekam medis, dan juga pemulasaran jenazah.