Manajemen Radiologi, Manajemen Radiologi Adalah, Pelayanan Radiologi, Perawat Radiologi, Rumah Sakit Radiologi

Manajemen Radiologi – Manajemen Radiologi Adalah – Pelayanan Radiologi – Perawat Radiologi – Rumah Sakit Radiologi

 

“MANAJEMEN RADIOLOGI RUMAH SAKIT ”

Manajemen Radiologi adalah suatu sistem yang mengurus, mengatur dan juga mengelola suatu kegiatan dalam Radiologi. Radiologi adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari tentang teknologi pencitraan, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik guna memindai bagian dalam tubuh manusia untuk mendeteksi suatu penyakit. Dalam hal ini, Radiologi memiliki peran dalam penanganan kondisi medis pasien, dalam tiga bidang radiologi yang dapat membantu dokter utama yang menangani pasien dalam penegakan diagnosis dan juga pengobatan penyakit, peran lain radiologi adalah juga untuk mencegah operasi invasif yang tidak perlu.

Radiologi umum (radiologi diagnostik)

Bidang radiologi ini memiliki fokus pada pemeriksaan dan juga diagnosis terhadap penyebab dan juga gejala yang dialami pasien. Radiologi umum juga berperan dalam mengevaluasi kondisi dan juga hasil perawatan pasien. Ada beberapa jenis pemeriksaan radiologi diagnostik yang paling umum dilakukan, di antaranya:

  1. Foto Rontgen
  2. USG (ultrasonografi)
  3. Fluoroskopi
  4. Mammografi
  5. Angiografi
  6. CT scan (computed tomography scan)
  7. MRI (magnetic resonance imaging)
  8. PET scan (positron emission tomography scan)
  9. Pencitraan nuklir

Pada kondisi tertentu, dokter spesialis radiologi akan menggunakan zat khusus yang di sebut zat kontras untuk mempertajam dan juga meningkatkan kualitas gambar yang di hasilkan, sehingga di agnosis penyakit dapat di lakukan dengan lebih baik.

Secara keilmuan, bidang radiologi umum terbagi dalam beberapa subspesialis yang meliputi:

  • Radiologi kepala dan leher
  • Radiologi dada (toraks)
  • Radiologi anak
  • Radiologi saluran kemih dan organ genital
  • Radiologi payudara
  • Radiologi intervensional dan jantung pembuluh darah (kardiovaskular)
  • Radiologi tulang dan otot (muskuloskeletal)
  • Radiologi saluran cerna
  • Neuroradiologi atau radiologi sistem saraf dan otak
  • Kedokteran nuklir

Radiologi intervensi

Dalam kedokteran radiologi intervensi, dokter spesialis radiologi menggunakan pencitraan, seperti CT scan, USG, MRI, dan juga fluoroskopi, untuk memandu prosedur medis tertentu.

Metode pencitraan ini bertujuan untuk membantu dokter saat memasang kateter atau memasukkan instrumen bedah melalui sayatan kecil ke dalam tubuh pasien.

Pemeriksaan radiologi intervensi sering terlibat dalam penanganan kanker atau tumor, penyumbatan di pembuluh darah arteri dan vena, fibroid rahim, nyeri punggung, penyakit hati dan juga ginjal, kelainan paru-paru, gangguan sistem saluran kemih dan juga saluran cerna, hingga masalah pada otak seperti stroke.

Prosedur radiologi intervensi meliputi angiografi dan pemasangan ring pada pembuluh darah, embolisasi untuk mengontrol pendarahan, ablasi tumor, biopsi jarum halus pada organ tertentu, biopsi payudara, penempatan selang makan (NGT atau pipa nasogastrik), hingga pemasangan kateter akses vena.

Radiologi Onkologi

Dokter radiologi dalam bidang ini bertugas meresepkan dan juga mengawasi setiap rencana perawatan pasien kanker menggunakan terapi radiasi (radioterapi). Dokter radiologi onkologi juga akan memantau kemajuan kondisi pasien dan menyesuaikan pengobatan pasien.

Tugas Dokter Spesialis Radiologi

Tugas pokok seorang dokter spesialis radiologi meliputi:

  • Menentukan metode tes pencitraan yang paling efektif dan aman bagi pasien
  • Melaksanakan pemeriksaan radiologi bersama radiografer atau teknisi radiologi
  • Menganalisis, mengevaluasi, dan membacakan hasil pemeriksaan radiologi pasien
  • Menentukan jenis kelainan dan tingkat keparahan kondisi yang diderita pasien
  • Menyarankan pemeriksaan lanjutan atau pengobatan untuk pasien, jika diperlukan

Kewenangan Klinis Dokter Spesialis Radiologi

Ada beragam kewenangan klinis seorang dokter spesialis radiologi menurut bidangnya, yaitu:

1. Bidang radiologi dada (toraks)
Prosedur pemeriksaan radiologi yang di lakukan meliputi radiografi konvensional atau foto Rontgen dada, CT scan rongga dada, dan juga USG pleura.

2. Bidang muskuloskeletal
Jenis pemeriksaan radiologi yang dapat di lakukan meliputi foto Rontgen tulang dan otot, CT scan tulang, MRI tulang, pemindaian tulang (bone scan), serta USG Doppler sendi dan juga jaringan lunak.

3. Bidang saluran kemih dan organ genital
Metode pemeriksaan radiologi yang dapat di lakukan meliputi urografi intravena, uretrosistografi, micturating cysto urethrography (MCU), uretrografi, USG Doppler saluran kemih, USG testis, genitografi, CT/MR urografi, dan MRI organ kelamin dalam.

4. Bidang saluran cerna
Prosedur pemeriksaan radiologi yang di lakukan meliputi foto Rontgen perut (abdomen), barium meal, barium enema, lopografi, fistulografi, CT kolonoskopi, ERCP, dan juga CT/MRI saluran cerna.

5. Bidang neuroradiologi (saraf dan otak)
Jenis pemeriksaan radiologi yang di lakukan adalah CT scan dan MRI otak serta saraf tulang belakang, MR myelography, dan USG otak.

6. Bidang radiologi intervensional dan juga kardiovaskular
Prosedur pemeriksaan radiologi yang di lakukan meliputi angiografi, venografi, limfografi, mielografi, embolisasi transarterial, dan biopsi terpimpin (guiding biopsy).

7. Bidang pencitraan payudara
Prosedur pemeriksaan radiologi pada payudara meliputi mammografi, USG payudara, MRI dan CT scan payudara, serta duktulografi atau pemeriksaan saluran susu.

8. Bidang pencitraan kepala-leher
Prosedur pemeriksaan radiologi yang di lakukan meliputi radiografi konvensional, CT scan kepala dan leher, MRI kepala dan leher, USG leher, sialografi atau pemeriksaan kelenjar liur, dan juga dakriosistografi atau pemeriksaan kelenjar air mata.

9. Bidang kedokteran nuklir
Jenis pemeriksaan yang dapat di lakukan meliputi skintigrafi tulang, skintigrafi ginjal, limfoskintigrafi, skintigrafi tiroid, dan juga skintigrafi hepatobiliar.

Kondisi Medis yang dapat Di deteksi Melalui Pemeriksaan Radiologi

Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat di deteksi oleh dokter spesialis radiologi melalui pemeriksaan radiologi:

  1. Kanker dan tumor
  2. Kelainan pada paru-paru, seperti pneumonia, bronkopnemonia, tuberkulosis, bronkitis, penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), pneumotoraks, dan juga hematotoraks
  3. Kelainan pada saluran cerna, seperti gangguan menelan karena akalasia, penyakit asam lambung, kolesistitis, peritonitis, perdarahan pada saluran cerna, hernia, hingga adanya luka pada di nding saluran cerna akibat infeksi atau radang
  4. Kelainan pada saluran kemih, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal atau pielonefritis, sumbatan pada saluran kemih atau kandung kemih, pembesaran prostat, dan juga batu saluran kemih
  5. Kelainan pada jantung dan juga pembuluh darah, seperti gagal jantung kongestif, penyakit jantung, aterosklerosis, penyakit katup jantung, gangguan otot jantung, varises, trombosis vena dalam (DVT), dan malformasi arteri vena
  6. Kelainan pada saraf dan otak, seperti meningitis, ensefalitis, infark serebal, stroke, perdarahan otak, hematoma subdural, dan juga hidrosefalus
  7. Kelainan pada organ reproduksi, seperti torsio testis, varikokel, kista ovarium, miom uteri (fibroid rahim), dan juga infeksi rahim
  8. Kelainan pada sistem muskuloskeletal, seperti patah tulang tertutup, pergeseran tulang dan juga sendi, tumor tulang, serta massa jaringan lunak