K3 Rs, K3 Rs Adalah, K3 Rumah Sakit, Pengertian K3 Rumah Sakit

K3 Rs – K3 Rs Adalah – K3 Rumah Sakit – Pelatihan K3 Rs – Pengertian K3 Rumah Sakit

 

“KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 ) RUMAH SAKIT”

Pelaksanaan K3 Rs adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan. Sehingga dapat mengurangi dan juga atau bebas dari kecelakaan kerja dan juga penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan juga produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan juga pengusaha. Tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.

Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan juga non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan juga penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan juga kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.

Sistem Manajemen K3 Rs

Merupakan bagian dari sistem manajemen RS secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan juga sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, dan juga pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang sehat, aman, efisien, dan juga produktif.

Tujuan SM-K3 Rumah Sakit

Menciptakan suatu sistem kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit dengan melibatkan unsur manajemen, karyawan, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tahap Penerapan K3-RS

  • Tahap persiapan
  • Tahap pelaksanaan
  • Tahap pemantauan dan juga evaluasi

Tahap Pelaksanaan Program K3-RS

  1. Pelaksanaan kesehatan kerja bagi karyawanb ( prakerja, berkala, khusus )
  2. Upaya pengamanan pasien, pengunjung dan petugas
  3. Peningkatan kesehatan lingkungan
  4. Sanitasi lingkungan RS
  5. Pengelolaan dan juga pengolahan limbah padat, cair, gas
  6. Pencegahan dan juga penanggulangan bencana (Disaster program)
  7. Pengelolaan jasa, bahan dan barang berbahaya
  8. Pendidikan dan pelatihan K3
  9. Sertifikasi dan kalibrasi sarana, prasarana, dan peralatan RS
  10. Pengumpulan, pengolahan dan pelaporan K3

 

 

Akreditasi Rs, Akreditasi Rs Adalah, Akreditasi Rumah Sakit, Akreditasi Rumah Sakit Adalah, Akreditasi Rumah Sakit Terbaru

Akreditasi Rumah Sakit – Akreditasi Rumah Sakit Adalah – Akreditasi Rumah Sakit Terbaru – Akreditasi Rs – Akreditasi Rs Adalah

 

“PENGENALAN TAHAPAN AWAL MENUJU AKREDITASI RUMAH SAKIT”

 

Akreditasi Rumah Sakit adalah pengakuan terhadap Rumah Sakit yang di berikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang di tetapkan oleh Menteri. Setelah di nilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit. Yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan. Akreditasi Rs yang selanjutnya di sebut Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan Rs, setelah di lakukan penilaian bahwa Rs telah memenuhi Standar Akreditasi. Rs adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan juga gawat darurat.

Tujuan Pengaturan Akreditasi Rs

  • Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan juga melindungi keselamatan pasien Rumah Sakit;
  • Meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia di Rumah Sakit dan Rumah
  • Sakit sebagai institusi;
  • Mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan;
  • Meningkatkan profesionalisme Rumah Sakit Indonesia di mata Internasional.

Manfaat Akreditasi Rumah Sakit

  • Akreditas rumah sakit mempunyai dampak positif bagi berbagai pihak; bagi negara, pemerintah, masyarakat, tenaga kesehatan, rumah sakit, tenaga medik, dan juga tenaga kesehatan. Dengan penerapan standar akreditasi mendorong perubahan pelayanan rs yang lebih berkualitas. Dan juga peningkatan kerja sama antara displin profesi dalam perawatan pasien. Yang dapat meningkatkan mutu pelayanan dan juga menambah kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit.
  • Dengan adanya proses Akreditasi rs yang baik dan juga profesional dapat meningkatkan citra pelayanan kesehatan di negara kita di mata masyarakat inetrnasional. Akreditasi rs mempunyai dampak positif terhadap kualitas perawatan yang di berikan kepada pasiendan kepuasan pasien.
  • Penerapan standarakreditasi mendorong perubahan pelayananrumah sakit yang lebih berkualitas dan juga peningkatan kerja sama antara displin profesidalam perawatan pasien. Akreditasi RS mendorong Tenaga Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang aktreditasi rumah sakit. Dan juga meningkatkan kompetensi di bidang profesinya masing masing untuk memenuhi tuntutan dalam Akreditasi RS.
  • Seluruh insan rumah sakit serta tenaga kesehtanan menjadi terlatih untuk bekerjsama menjadi sebuah tim yang kompak untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien. Sesuai dengan regulasi dan kewenangannya masing masing.

 

Akreditasi Rumah Sakit

Akreditasi Rumah Sakit

Bimtek Mekanisme Proses Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit - 3 Persyaratan Penting Menjadi BLUD - BLUD, Pelatihan Akreditasi rumah sakit, Training Pengenalan Tahapan Awal Menuju Akreditasi Rumah Sakit - Pelatihan Pengenalan Tahap Awal Sesuai Akreditasi Rumah Sakit - BIMTEK/PELATIHAN Pengenalan Tahapan Awal Menuju Akreditasi Rumah Sakit

Training Pengenalan Tahapan Awal Menuju Akreditasi Rumah Sakit – Pelatihan Pengenalan Tahap Awal Sesuai Akreditasi Rumah Sakit – Akreditasi Rs – Akreditasi Rumah Sakit – Akreditasi Rumah Sakit Adalah

Akreditasi Rs

PELATIHAN KHUSUS
“PENGENALAN TAHAPAN AWAL MENUJU AKREDITASI RUMAH SAKIT”

Kepada Yth.
Direktur/Manajer Rumah Sakit, Ka. Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit, Admin & Staff Document Control Dept Rekam Medis Rumah Sakit,Team Akreditasi Rumah Sakit, Perwakilan Manajemen, Dept Sumber Daya Rumah Sakit

Training Pengenalan Tahapan Awal Menuju Akreditasi Rumah Sakit akan membantu anda dalam memahami apa saja hal-hal yang harus di perhatikan. Dan juga siapkan apabila sebuah rumah sakit ingin mengajukan diri untuk di akreditasi oleh Komite Akreditasi Rs. Akreditasi di sini yang di maksud adalah pengakuan pemerintah bahwa sebuah rumah sakit telah memenuhi standar mutu yang telah di tentukan oleh KARS. Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), sejak tahun 1995 telah menetapkan adanya tiga jenjang kelengkapan akreditasi mulai dari 5 (lima) pelayanan, 12 (dua belas) pelayanan, dan 16 (enam belas) pelayanan.

Setiap rumah sakit dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan kekuatannya sendiri. Setelah di survei, rumah sakit dapat saja lulus penuh, lulus bersyarat, atau tidak lulus. Akreditasi model ini berbasis kepada performa unit kerja. Di harapkan dengan integrasi unit-unit kerja yang masing-masing memenuhi standar. Performa rumah sakit dapat meningkat dan juga memenuhi standar yang di tetapkan KARS.

Akreditasi bagi Rumah Sakit merupakan kewajiban, amanah Undang-Undang, sebagaimana ketentuan tentang kewajiban Rumah Sakit untuk mengikuti akreditasi yang tercantum dalam Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Tidak ada alasan bagi Rumah Sakit untuk tidak mengikuti program akreditasi.Telah di jelaskan dalam PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 012 TAHUN 2012 TENTANG AKREDITASI RUMAH SAKIT, Apa itu Akreditasi Rumah Sakit?Dalam Pasal 1 Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:

Akreditasi Rumah Sakit, selanjutnya di sebut Akreditasi, adalah pengakuan terhadap Rumah Sakit yang di berikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang di tetapkan oleh Menteri. Setelah di nilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan. Standar Pelayanan Rumah Sakit adalah semua standar pelayanan yang berlaku di Rumah Sakit antara lain standar prosedur operasional, standar pelayanan medis, dan juga standar asuhan keperawatan.

TUJUAN Pelatihan Akreditasi Rs

  1. Mampu memfasilitasi RS dalam membuat perencanaan perbaikan strategis, mengelola program akreditasi dan juga memahami kaitan akreditasi RS dengan target MDG’s tahun 2015.
  2. Dapat membantu rumah sakit dalam mempersiapkan akreditasi rumah sakit dan juga monitoring paska survei.

KRITERIA PESERTA

Team Akreditasi Rumah Sakit, Perwakilan Manajemen, Dept Sumber Daya Rumah Sakit, Dokter, Perawat, Bidan, HRD Rumah Sakit dan semua pihak yang terlibat secara langsung ataupun tidak dalam proses akreditasi rumah sakit.

METODE BIMTEK

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Simulasi
  4.  Penyusunan Program

BIAYA & FASILITAS

Paket  A       Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Grage Bussines Hotel MalioboroYogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B        Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN: Grage Bussines Hotel (MALIOBORO)
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 082324284296/081228859896
E-mail : Pusatdiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Yogyakarta a/n. CV Pusat Diklat, No. Rek. : 137-00-1698692-5 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
04 – 06 JANUARI 202401 – 03 FEBRUARI 202404 – 06 MARET 2024
15 – 17 JANUARI 202412 – 14 FEBRUARI 202414 – 16 MARET 2024
29 – 31 JANUARI 202426 – 28 FEBRUARI 202425 – 27 MARET 2024
APRILMEIJUNI
01 – 03 APRIL 202402 – 04 MEI 202403 – 05 JUNI 2024
22 – 24 APRIL 202413 – 15 MEI 202413 – 15 JUNI 2024
27 – 29 MEI 202424 – 26 JUNI 2024
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
01 – 03 JULI 202401 – 03 AGUSTUS 202405 – 07 SEPTEMBER 2024
15 – 17 JULI 202412 – 14 AGUSTUS 202412 – 14 SEPTEMBER 2024
29 – 31 JULI 202426 – 28 AGUSTUS 202423 – 25 SEPTEMBER 2024
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
03 – 05 OKTOBER 202404 – 06 NOVEMBER 202402 – 04 DESEMBER 2024
14 – 16 OKTOBER 202414 – 16 NOVEMBER 202412 – 14 DESEMBER 2024
28 – 30 OKTOBER 202428 – 30 NOVEMBER 202426 – 28 DESEMBER 2024
Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Rumah Sakit, Alkes Rumah Sakit, Pengelolaan Alat Kesehatan, Peralatan Medis

Pengelolaan Alat Kesehatan – Alat Kesehatan – Alkes Rumah Sakit – Alat Kesehatan Rumah Sakit – Peralatan Medis

 

“PENGELOLAAN PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT”

Peralatan medis merupakan sarana pelayanan di Rumah Sakit dalam memberikan tindakan kepada pasiennya, perawatan, dan pengobatan. Yang di gunakan untuk di agnosa, terapi, rehablitasi dan penelitian medik baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah upaya memastikan sistem peralatan medis aman bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit. Alat kesehatan (Alkes) di definisikan sebagai instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang di gunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

Tujuan

Melindungi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit. Dari potensi bahaya baik saat di gunakan maupun saat tidak di gunakan.

Jenis Kegiatan

  1. Memastikan tersedianya daftar inventaris seluruh peralatan medis
  2. Memastikan penandaan pada peralatan medis yang di gunakan dan yang tidak di gunakan.
  3. Memastikan di laksanakanya Inspeksi berkala.
  4. Memastikan di lakukan uji fungsi dan uji coba peralatan
  5. Memastikan di lakukan pemeliharaan promotif dan pemeliharaan terencana pada peralatan medis
  6. Memastikan petugas yang memelihara dan menggunakan peralatan medis kompeten dan terlatih

Alat Kesehatan Standar di Rumah

Siapa pun bisa mengalami luka atau cedera di dalam rumah. Cedera tersebut bisa berupa luka goresan benda tajam, luka bakar, gigitan serangga, atau keseleo. Tak hanya luka, Anda terkadang bisa mengalami keluhan tertentu selama di rumah, misalnya gatal-gatal karena alergi, batuk, pilek, atau demam.

Untuk mengantisipasinya, ada beberapa alat kesehatan standar dan obat-obatan yang sebaiknya selalu tersedia di rumah, yaitu:

  • Perban, kain kasa, dan juga plester secukupnya untuk menutup luka
  • Gunting untuk memotong kain kasa, perban, atau plester
  • Pinset untuk mengambil serpihan kecil yang menancap pada lapisan kulit atau benda yang tidak sengaja masuk ke lubang telinga atau hidung
  • Sarung tangan medis yang terbuat dari lateks sebagai APD untuk membersihkan luka dan juga mencegah luka terkena infeksi
  • Termometer untuk memeriksa suhu tubuh

Anda juga bisa melengkapinya dengan menyimpan obat-obatan yang umum digunakan, seperti:

  • Obat batuk
  • Obat antinyeri dan pereda demam, misalnya paracetamol
  • Obat antihistamin untuk meredakan gejala alergi
  • Larutan antiseptik, seperti povidone iodine dan cairan alkohol, untuk membersihkan luka

 

Peralatan Medis

 

 

bimtek alat kesehatan rumah sakit Archives - training manajemen pemeliharaan peralatan medik rumah sakit - pengelolaan alat kesehatan, Bimtek pengelolaan alat kesehatan rumah sakit, Jadwal pelatihan pengelolaan alat kesehatan di rumah sakit, Materi pengelolaan alat kesehatan di rumah sakit, Pelatihan pengelolaan alat kesehatan di rumah sakit, pengelolaan alat kesehatan di rumah sakit, pengelolaan peralatan medis, seminar manajemen rumah sakit, Training Manajemen Pemeliharaan Peralatan Medik Rumah sakit, Training pengelolaan alat kesehatan

Pengelolaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit – Pelatihan Alat Medis – Manajemen Peralatan Kesehatan

 

PELATIHAN KHUSUS
“PENGELOLAAN PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT”

Kepada Yth.
Direktur RS/ RSIA/ RSB, Komite Mutu & Keselamatan Pasien RS, Komite K3 RS, Manajer Keuangan RS, Instalasi Sarana Prasarana RS, Teknisi Medis RS

Dengan Hormat,
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Sebagaimana yang tertuang dalam UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 98 mengatakan bahwa per alatan kesehatan yang tersedia harus aman, bermanfaat, bermutu dan juga terjangkau. UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 7 mengatakan bahwa rumah sakit harus memenuhi persyaratan peralatan.

Guna mencapai kondisi maupun fungsi peralatan kesehatan yang baik serta dapat mendukung pelayanan kesehatan  maka perlu adanya pengelolaan peralatan kesehatan yang terpadu. Pengelolaan peralatan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, diawali sejak perencanaan yang didahului dengan penilaian teknologi dan juga evaluasi peralatan kesehatan yang ada, pengadaan, penerimaan, pengoperasian, pemeliharaan dan juga penghapusan. Termasuk di dalamnya ada proses inventarisasi, dekontaminasi, surveillance, dan juga recall.

Melalui training/pelatihan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan juga edukasi dalam pengelolaan peralatan kesehatan sehingga dapat melaksanakan pelayanan kesehatan secara efektif dan juga efisien yang sesuai dengan kebutuhan layanan kesehatan kepada masyarakat serta memenuhi kaidah dan juga standar pengelolaan peralatan kesehatan yang baik dan benar.

TUJUAN 

  • Tujuan Umum
  1. Manajemen dan juga Kepala Unit Pelayanan, Teknisi Medis serta Operator di Rumah Sakit mampu melakukan pengelolaan peralatan dengan baik sesuai dengan peran dan juga  tanggung jawab masing masing
  2. Memastikan tersedianya peralatan kesehatan yang aman, bermutu dan juga laik pakai serta efisien di rumah sakit
  3. Meminimalkan risiko yang terkait dengan penggunaan peralatan kesehatan
  • Tujuan Khusus
  1. Mampu melakukan asesmen kebutuhan peralatan kesehatan
  2. Mampu merencanakan & mengadakan peralatan kesehatan
  3. Mampu melaksanakan Instalasi & Uji Commisioning peralatan kesehatan
  4. Mampu memelihara peralatan kesehatan
  5. Memahami Re Call peralatan kesehatan
  6. Mampu menyusun dokumen pemeliharaan peralatan kesehatan
  7. Mampu mengelola peralatan kesehatan berbasis IT

MATERI

  1. Regulasi Alat Kesehatan di Indonesia
  2. Asesmen Kebutuhan Alat Kesehatan di RS
  3. Perencanaan & Pengadaan Alat Kesehatan di RS
  4. Pelaksanaan Instalasi dan Uji Commisioning Alat Kesehatan bagi Petugas RS
  5. Sistem Re Call Alat Kesehatan di Indonesia
  6. Manajemen Pemeliharaan Alat Kesehatan
  7. Penyusunan Dokumen Pemeliharaan Alat Kesehatan
  8. Implementasi Pengelolaan Alat Kesehatan Berbasis IT

METODE BIMTEK

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Simulasi
  4.  Penyusunan Program

BIAYA & FASILITAS

Paket  A       Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Grage Bussines Hotel MalioboroYogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

Paket  B        Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN: Grage Bussines Hotel (MALIOBORO)
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 082324284296/081228859896
E-mail : Pusatdiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Yogyakarta a/n. CV Pusat Diklat, No. Rek. : 137-00-1698692-5 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
04 – 06 JANUARI 202401 – 03 FEBRUARI 202404 – 06 MARET 2024
15 – 17 JANUARI 202412 – 14 FEBRUARI 202414 – 16 MARET 2024
29 – 31 JANUARI 202426 – 28 FEBRUARI 202425 – 27 MARET 2024
APRILMEIJUNI
01 – 03 APRIL 202402 – 04 MEI 202403 – 05 JUNI 2024
22 – 24 APRIL 202413 – 15 MEI 202413 – 15 JUNI 2024
27 – 29 MEI 202424 – 26 JUNI 2024
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
01 – 03 JULI 202401 – 03 AGUSTUS 202405 – 07 SEPTEMBER 2024
15 – 17 JULI 202412 – 14 AGUSTUS 202412 – 14 SEPTEMBER 2024
29 – 31 JULI 202426 – 28 AGUSTUS 202423 – 25 SEPTEMBER 2024
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
03 – 05 OKTOBER 202404 – 06 NOVEMBER 202402 – 04 DESEMBER 2024
14 – 16 OKTOBER 202414 – 16 NOVEMBER 202412 – 14 DESEMBER 2024
28 – 30 OKTOBER 202428 – 30 NOVEMBER 202426 – 28 DESEMBER 2024

 

 

Gizi Seimbang, Pelatihan TNT Gizi, Pelatihan TNT Gizi 2024, Seminar Gizi 2024, TNT Gizi

Gizi Seimbang – TNT Gizi – Pelatihan TNT Gizi – Pelatihan TNT Gizi 2024 – Seminar Gizi 2024

 

“TOTAL NUTRITION THERAPY (TNT) GIZI”

 

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan juga status kesehatan. Gizi adalah zat makanan pokok yang di perlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan juga berat badan kurang, dapat pula terjadi berlebih (obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan juga diabetes melitus.

Dalam ilmu gizi di kenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Secara umum fungsi dari zat-zat makanan adalah:

  • Sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi berkurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
  • Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang sudah ada.
  • Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, seperti mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan penutup luka.
  • Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa, dan mineral)
  • Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai
    antioksidan dan juga antibodi lainnya.

4 (empat) Pilar Gizi seimbang mencakup :

  1. Mengonsumsi anekaragam pangan dengan proporsi makanan yang seimbang (karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin)
  2. Membiasakan perilaku hidup bersih
  3. Melakukan aktivitas fisik yang teratur
  4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal

Dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal akan dapat mencegah terjadinya masalah gizi. Untuk mencapai  yang seimbang tidak mungkin di penuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan. Melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan. Dalam memilih asupan makanan (khususnya anak2) bukan hanya di lihat dari faktor menyenangkan saja, tetapi juga perlu memilih makanan yang menyehatkan.

Kriteria Makanan Sehat

  1. Karbohidrat
  2. Protein
  3. Lemak
  4. Vitamin
  5. Kalsium
  6. Mineral
  7. Serat
  8. Air

 

 

Bimtek TNT, Jadwal diklat TNT Gizi, Pelatihan TNT, Pelatihan TNT Gizi, PELATIHAN TOTAL NUTRITION THERAPY (TNT) GIZI, Training TNT

Pelatihan TNT Gizi 2024 – Pelatihan TNT Gizi – Pelatihan TNT – TNT Gizi – TNT Gizi Adalah

PELATIHAN KHUSUS
“TOTAL NUTRITION THERAPY (TNT) GIZI”

Kepada Yth.

Dokter Praktek Umum, Dokter yang bekerja di instalasi gawat darurat dan rawat inap Rumah Sakit/ Klinik Rawat Inap, Dokter yang berencana mengambil pendidikan spesialis terutama spesialis gizi, Team Perawat Rumah Sakit dan Pihak Terkait Lainnya yang Berkaitan dengan Pengelolan SDM Rumah Sakit

Gizi merupakan unsur penting dalam mempertahankan kapasitas fungsional, pertumbuhan dan juga proses penyembuhan penyakit. Penundaan pemberian terapi dapat menyebabkan malnutrisi yang terkait, seperti meningkatkan insidensi infeksi luka, masa rawat inap yang lebih panjang dan juga mortalitas pasien yang lebih tinggi. Pada tahun 2004 ditemukan angka kejadian malnutrisi di rumah sakit di Indonesia sebesar 28,2%. Telah terbukti bahwa pemberian terapi gizi dini dapat menurunkan angka morbiditas dan juga mortalitas pasien, mencegah munculnya komplikasi dan juga pada akhirnya akan menurunkan biaya perawatan kesehatan. Perhimpunan Nutrisi Enteral dan juga Parenteral Indonesia (PERNEPARI) sebagai salah satu unit organisasi di dalam lingkungan Ikatan Dokter Indonesia, bersama-sama dengan bidang lain bertanggung jawab atas suksesnya program menyehatkan rakyat Indonesia dari aspek promotif hingga rehabilitatif.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  PUSAT DIKLAT bersama para Pakar dan juga Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : “TOTAL NUTRITION THERAPY (TNT) GIZI

TUJUAN

  1. Peserta mampu untuk skrining dan juga menilai kebutuhan gizi pasien
  2. Peserta mampu membuat status nutrisi dan juga pemilihan makanan yang tepat bagi pasien
  3. Peserta mampu untuk memberikan pemilhan nutrisi yang tepat untuk berbagai kondisi penyakit
  4. Peserta dilatih untuk diberikan kemampuan untuk bekerjasama secara team dalam penanganan pasien

MATERI

  1. Zat Gizi Makro
  2. Zat Gizi Mikro
  3. Analisis Asupan Zat Gizi
  4. Malnutrisi Rumah Sakit
  5. Skrining Gizi
  6. Alur Terapi Gizi
  7. Dasar-Dasar Terapi Gizi (Penentuan Status Gizi dan Kebutuhan Gizi)
  8. Pemberian Asupan Gizi (Jadwal dan Jenis Makanan)
  9. Nutrisi Enteral
  10. Nutrisi Parenteral
  11. Monitoring dan Evaluasi Terapi Gizi

METODE

  1. Ceramah
  2. Diskusi
  3. Simulasi
  4. Penyusunan Program

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Grage Bussines Hotel Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN: Grage Bussines Hotel Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 082324284296/081228859896
E-mail : Pusatdiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Yogyakarta a/n. CV Pusat Diklat, No. Rek. : 137-00-1698692-5 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
04 – 06 JANUARI 202401 – 03 FEBRUARI 202404 – 06 MARET 2024
15 – 17 JANUARI 202412 – 14 FEBRUARI 202414 – 16 MARET 2024
29 – 31 JANUARI 202426 – 28 FEBRUARI 202425 – 27 MARET 2024
APRILMEIJUNI
01 – 03 APRIL 202402 – 04 MEI 202403 – 05 JUNI 2024
22 – 24 APRIL 202413 – 15 MEI 202413 – 15 JUNI 2024
27 – 29 MEI 202424 – 26 JUNI 2024
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
01 – 03 JULI 202401 – 03 AGUSTUS 202405 – 07 SEPTEMBER 2024
15 – 17 JULI 202412 – 14 AGUSTUS 202412 – 14 SEPTEMBER 2024
29 – 31 JULI 202426 – 28 AGUSTUS 202423 – 25 SEPTEMBER 2024
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
03 – 05 OKTOBER 202404 – 06 NOVEMBER 202402 – 04 DESEMBER 2024
14 – 16 OKTOBER 202414 – 16 NOVEMBER 202412 – 14 DESEMBER 2024
28 – 30 OKTOBER 202428 – 30 NOVEMBER 202426 – 28 DESEMBER 2024
Gizi Buruk Anak Indonesia, Gizi Buruk Balita, Gizi Buruk Kemenkes, Gizi Buruk Terhadap Balita, Pengertia Gizi Buruk Balita

Gizi Buruk Balita – Pengertia Gizi Buruk Balita – Gizi Buruk Terhadap Balita – Gizi Buruk Kemenkes – Gizi Buruk Anak Indonesia

 

“GIZI BURUK BALITA”

Gizi buruk merupakan kondisi serius, di mana asupan makan seseorang tidak sesuai dengan nutrisi yang semestinya di perlukan. Tentunya, kondisi ini merupakan masalah serius yang perlu di tangani. Dimana setidaknya, gangguan kesehatan serius layaknya stunting, diabetes, penyakit jantung, dan juga gangguan mata. Bahkan, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, balita yang menderita gizi buruk di Indonesia setidaknya berjumlah 3,9%. Sedangkan, balita pengidap gizi kurang setidaknya berjumlah 13,8% di seluruh Indonesia. Gizi buruk adalah kondisi ketika berat badan anak terlalu rendah bila di bandingkan dengan tinggi badannya. Anak dengan severe wasting biasanya memiliki daya tahan tubuh yang sangat lemah sehingga berisiko terkena penyakit parah, bahkan meninggal. Tentunya permasalahan ini tidak dapat di abaikan begitu saja. Dari pengertian gizi buruk sendiri, sudah dapat di pastikan bahwa perlu di antisipasi sejak dini dan juga mendapatkan penanganan sebaik mungkin.

Penyebab Gizi Buruk

Penyebab utama gizi buruk adalah kekurangan asupan makanan yang bernutrisi sesuai kebutuhan masing-masing kelompok usia anak. Kekurangan asupan ini bisa terjadi karena tidak tersedianya bahan makanan yang berkualitas baik.

Selain itu, sering di sebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi akibat penyakit kronis, misalnya diare kronis atau TBC.

Faktor Risiko Gizi Buruk

Risiko terjadinya gizi buruk pada anak bisa meningkat jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi atau faktor berikut :

1. Hamil di usia remaja

2. Malnutrisi

3. Kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan menggunakan narkoba

4. Terinfeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B

5. Tingkat pendidikan rendah

6. Kemiskinan

Sedangkan pada anak, beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gizi buruk adalah :

1. Terlahir prematur atau berat badan lahir rendah.

2. Mengalami infeksi kronis atau infeksi berulang.

3. Berkebutuhan khusus, misalnya cerebral palsy.

4. Terlahir dengan kelainan bawaan, seperti bibir sumbing, kelainan pada sistem pencernaan, malabsorbsi makanan, atau penyakit jantung bawaan.

5. Mendapatkan pola asuh yang tidak menunjang tumbuh kembangnya.

6. Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk, tidak mendapat akses untuk air bersih, dan berpolusi.

Penanganan

Anak dengan gizi buruk perlu menjalani rawat inap di rumah sakit agar dokter dapat menstabilkan kondisi dan juga tanda-tanda vital anak. Berikut adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter :

1. Menyelimuti anak untuk menjaga suhu tubuhnya.

2. Memberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi.

3. Mengobati infeksi dengan pemberian antibiotik.

4. Memberikan suplemen, berupa vitamin A, zat besi, dan asam folat.

5. Memberikan vaksin

Selain upaya-upaya di atas, dokter juga dapat memberikan makanan cair khusus berupa F75, F100 atau Ready-to-Use Therapeutic Food (RUTF), melalui mulut atau selang makan secara perlahan dan juga bertahap. Makanan tersebut berisi susu, mentega, minyak, gula, dan juga kacang, yang ditambahkan dengan vitamin dan mineral.

 

 

 

bimtek gizi buruk balita, info tentang gizi buruk balita, jadwal pelatihan gizi buruk balita, pelatihan gizi buruk balita, seminar gizi buruk balit, workshop gizi buruk balita

Pelatihan Gizi Buruk – Training Gizi Buruk Balita – Materi Gizi Buruk Balita – Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk

PELATIHAN KHUSUS
“GIZI BURUK BALITA”

Kepada Yth.
Direktur/Manajer Rumah Sakit, Kepala dan Team Dokter Fungsional, Perawat Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan, Koordinator Ahli Gizi, dan Profesi Kesehatan Lainnya

Indonesia mempunyai masalah gizi yang besar di tandai dengan masih besarnya prevalensi gizi kurang pada anak balita, Kurang Vitamin A (KVA), Anemia kurang zat besi dan juga Kurang Yodium. Khusus kejadian gizi buruk perlu di deteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan pertumbuhan dan juga identifikasi faktor risiko yang erat dengan kejadian KLB Gizi buruk seperti campak dan juga diare Menteri Kesehatan melalui suratnya Nomor: 1209 tanggal 19 Oktober 1998 telah menginstruksikan agar memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Sehingga setiap kasus baru harus di laporkan dalam 1x 24 jam. Gizi buruk juga sangat berhubungan dengan penyakit infeksi, hal ini dapat di gambarkan seperti telur dan juga ayam.

Mana yang lebih dulu terjadi tidaklah perlu di persoalkan, yang terpenting adalah segera menanggulangi keadaan tersebut. Cara termudah untuk mendeteksi status gizi di masyarakat dapat di lakukan melalui penimbangan berat badan dan juga pengukuran tinggi badan di Posyandu. Untuk itu status gizi balita dapat di pantau dengan KMS yang saat ini sudah di perbaharui dengan membedakan antara KMS untuk anak perempuan dan juga anak laki-laki. Tidak hanya status gizi yang dapat di lihat pada grafik/alur di KMS tetapi pertambahan berat badan setiap bulan yang harus di penuhi bisa menjadi patokan bagi orang tua, keluarga dan juga kader serta petugas kesehatan.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  PUSAT DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : “GIZI BURUK BALITA

TUJUAN

1. Mengetahui tentang tanda-tanda gizi guruk dan cara merujuk sebagai upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
2. Mengetahui pendekatkan pelayanan dengan cara menyiapkan pos baru/ Therapeutic Feeding Centre
3. Para peserta mampu melakukan pelayanan gizi dan pengobatan sesuai SOP
4. Para peserta mengetahui upaya pencegahan meningkatnya jumlah kasus gizi buruk dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan imunisasi, makanan tambahan, perbaikan kondisi lingkungan

MATERI

1. Analisa dan penilaian kandungan nutrisi makanan pada balita
2. Kajian dasar tanda-tanda gizi buruk dan dan teknik pencegahannya pada penyedian porsi dan menu makanan
3. Tinjauan umum dan pemahaman dasar nutrisi serta gizi seimbang untuk balita
4. Teknik pengolahan dan penyimpanan makanan sesuai dengan gizi balita

METODE

  1. Ceramah
  2. Diskusi
  3. Simulasi
  4. Penyusunan Program

BIAYA & FASILITAS

Paket  A       Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Grage Bussines Hotel MalioboroYogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B        Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN: Grage Bussines Hotel (MALIOBORO)
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 082324284296/ 081228859896
E-mail : Pusatdiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Yogyakarta a/n. CV Pusat Diklat, No. Rek. : 137-00-1698692 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
04 – 06 JANUARI 202401 – 03 FEBRUARI 202404 – 06 MARET 2024
15 – 17 JANUARI 202412 – 14 FEBRUARI 202414 – 16 MARET 2024
29 – 31 JANUARI 202426 – 28 FEBRUARI 202425 – 27 MARET 2024
APRILMEIJUNI
01 – 03 APRIL 202402 – 04 MEI 202403 – 05 JUNI 2024
22 – 24 APRIL 202413 – 15 MEI 202413 – 15 JUNI 2024
27 – 29 MEI 202424 – 26 JUNI 2024
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
01 – 03 JULI 202401 – 03 AGUSTUS 202405 – 07 SEPTEMBER 2024
15 – 17 JULI 202412 – 14 AGUSTUS 202412 – 14 SEPTEMBER 2024
29 – 31 JULI 202426 – 28 AGUSTUS 202423 – 25 SEPTEMBER 2024
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
03 – 05 OKTOBER 202404 – 06 NOVEMBER 202402 – 04 DESEMBER 2024
14 – 16 OKTOBER 202414 – 16 NOVEMBER 202412 – 14 DESEMBER 2024
28 – 30 OKTOBER 202428 – 30 NOVEMBER 202426 – 28 DESEMBER 2024
Laboratorium Rumah Sakit, Manajemen Laboratorium, Manajemen Laboratorium Adalah, pelatihan manajemen laboratorium rumah sakit

Laboratorium Rumah Sakit – Manajemen Laboratorium – Manajemen Laboratorium Adalah – Manajemen Laboratorium Rumah Sakit – Pelatihan Manajemen Laboratorium Rumah Sakit

 

“MANAJEMEN LABORATORIUM RUMAH SAKIT”

 

Manajemen laboratorium adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan juga mengambil data yang di butuhkan oleh laboratorium. Sebagai hal penting bagi rumah sakit pengelolaan laboratorium perlu di perhatikan. Menjalankan operasional laboratorium harus memperhatikan kualitas pelayanan. Dengan begitu, suatu pelayanan laboratorium bisa mencapai sasaran.

Setiap rumah sakit pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan pasien. Sebuah laboratorium dapat di kelola dengan baik bila berkaitan satu dengan lainnya. suatu manajemen laboratorium yang baik pasti memiliki sistem operasi yang baik, job description yang jelas, administrasi dan juga masih banyak lagi. Tidak hanya untuk pasien saja, manajemen laboratorium juga sangat bermanfaat untuk petugas. Fasilitas yang di berikan harus sesuai dengan standar umum. Dengan begitu, petugas dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Supaya pengelolaan manajemen laboratorium dapat berjalan optimal, anda perlu memperhatikan perangkat manajemen laboratorium di antaranya :

  • Tata ruang laboratorium
    Laboratorium rumah sakit harus di tata sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi dengan baik. karena tata ruang merupakan pusat aktivitas dalam laboratorium
  • Infrastruktur
    Infrastruktur laboratorium terdapat 2 hal penting. Pertama, sarana utama yakni lokasi laboratorium, konstruksi bangunan, tempat penyimpanan dan lain-lain. Kedua yaitu sarana pendukung seperti alat komunikasi, alat keselamatan kerja dan juga masih banyak lagi.
  • Alat yang berkualitas dan modern
    Setiap alat yang akan di operasikan harus dalam kondisi siap pakai. Teknologi alat juga perlu di sediakan yang terbaru dan juga lebih canggih
  • Administrasi laboratorium
    Administrasi ini meliputi segala kegiatan administrasi laboratorium seperti daftar-daftar kebutuhan laboratorium yang di perlukan.
  • Fasilitas pendanaan
    Tanpa adanya pendanaan yang cukup, proses kegiatan laboratorium tidak akan berjalan baik / mungkin tidak akan beroperasi. Tentu, ini sangat mempengaruhi ketidaknyaman pasien

Yang perlu di kelola dari sebuah laboratorium adalah infrastruktur laboratorium yang terdiri dari :

  • Sumber daya manusia (SDM) yang ada di dalamnya
  • Sarana dan prasarananya, peralatan dan juga bahan
  • Waktu dan juga aktivitasnya
  • Administtrasi dan juga keungannya.

Dampak positif dari hasil pengelolaan laboratorium yang baik adalah :

  • Laboratorium akan berkembang dan juga kepercayaan masyarakat meningkat terhadap jasa laboratorium
  • Memudahkan untuk menuju standarisasi dan sertifikasi laboratorium.
  • Memotovasi masyarakat pengguna untuk melakukan kerjasama.
  • Meningkatkan pendapatan dan juga pendanaan laboratorium dari sumber eksternal.
  • Mengurangi ketergantungan pendanaan pada institusi (kemandirian)
  • Menjamin keberlanjutan laboratorium
  • Penilaian positif dan kepercayaan dari atasan serta peningkatan carier pengelola laboratorium.