Gizi Buruk, Gizi Buruk Balita, Gizi Buruk Kemenkes, Gizi Rumah Sakit, pelatihan gizi seimbang, Pelatihan Gizi Seimbang Rumah Sakit

Penanganan Gizi Buruk Pada Balita

Gizi Buruk

 

Gizi buruk berbeda dengan stunting di tandai dengan badan anak yang terlalu kurus di bandingkan tinggi badannya. Sedangkan stunting di tandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya. Jika sebelumnya pengertian secara umum dapat di artikan sebagai kondisi serius. Dimana asupan makan seseorang tidak sesuai dengan nutrisi yang semestinya diperlukan. Maka, gizi kurang sendiri dapat di artikan lebih spesifik sebagai kondisi dimana nutrisi tidak dipenuhi dengan baik.

Penyebab Gizi Buruk

Penyebab utamanya adalah kekurangan asupan makanan yang bernutrisi sesuai kebutuhan masing-masing kelompok usia anak. Kekurangan asupan ini bisa terjadi karena tidak tersedianya bahan makanan yang berkualitas baik. Selain itu, juga sering disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi akibat penyakit kronis, misalnya diare kronis atau TBC.

Faktor Risiko Gizi Buruk

Risiko terjadinya pada anak bisa meningkat jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi atau faktor berikut :

  1. Hamil di usia remaja
  2. Malnutrisi
  3. Kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan menggunakan narkoba
  4. Terinfeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B
  5. Tingkat pendidikan rendah
  6. Kemiskinan

Sedangkan pada anak, beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gizi buruk adalah :

  1. Terlahir prematur atau berat badan lahir rendah.
  2. Mengalami infeksi kronis atau infeksi berulang.
  3. Berkebutuhan khusus, misalnya cerebral palsy.
  4. Terlahir dengan kelainan bawaan, seperti bibir sumbing, kelainan pada sistem pencernaan, malabsorbsi makanan, atau penyakit jantung bawaan.
  5. Mendapatkan pola asuh yang tidak menunjang tumbuh kembangnya.
  6. Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk, tidak mendapat akses untuk air bersih, dan berpolusi.

Gejala Gizi Buruk

Gejala yang menunjukkan anak mengalami gizi buruk adalah :

  1. Tubuh anak tampak sangat kurus
  2. Wajah keriput
  3. Kulit kering
  4. Perut tampak buncit
  5. Sering lemas dan tidak aktif bermain
  6. Gangguan tumbuh kembang
  7. Rambut mudah rontok dan tampak kusam
  8. Pembengkakan (edema) di tungkai

Pemeriksaan Gizi Buruk

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mengukur tinggi badan, menimbang berat badan, serta mengukur lingkar kepala dan lingkar lengan atas anak. Selanjutnya, seluruh hasil pengukuran tersebut akan dimasukkan ke dalam kurva pertumbuhan WHO.

Untuk memastikan diagnosis, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang meliputi :

  • Tes darah, untuk mendeteksi kadar Hb (hemoglobin) dan gangguan elektrolit yang sering terjadi pada anak dengan gizi buruk.
  • Foto rontgen dada dan tes Mantoux, untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis yang sering menimbulkan gizi buruk.

Penanganan Gizi Buruk

Anak dengan gizi buruk perlu menjalani rawat inap di rumah sakit agar dokter dapat menstabilkan kondisi dan tanda-tanda vital anak. Berikut adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter :

  1. Menyelimuti anak untuk menjaga suhu tubuhnya.
  2. Memberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi.
  3. Mengobati infeksi dengan pemberian antibiotik.
  4. Memberikan suplemen, berupa vitamin A, zat besi, dan juga asam folat.
  5. Memberikan vaksin

Selain upaya-upaya di atas, dokter juga dapat memberikan makanan cair khusus berupa F75, F100 atau Ready-to-Use Therapeutic Food (RUTF), melalui mulut atau selang makan secara perlahan dan juga bertahap. Makanan tersebut berisi susu, mentega, minyak, gula, dan juga kacang, yang di tambahkan dengan vitamin dan mineral.

Komplikasi Gizi Buruk

Gizi buruk yang tidak tertangani bisa menyebabkan komplikasi berupa :

  1. Dehidrasi berat
  2. Hipotermia
  3. Anemia
  4. Gangguan tumbuh kembang
  5. Gangguan otak
  6. Terserang penyakit infeksi berat
  7. Kematian

Pencegahan Gizi Buruk

  1. Memberikan makanan bergizi lengkap dan juga seimbang sesuai kebutuhan anak.
  2. Menerapkan pola asuh yang baik.
  3. Memberikan ASI eksklusif hingga usia anak 6 bulan, di lanjutkan dengan memberikan MPASI yang bergizi lengkap dan juga seimbang.
  4. Mengukur tinggi dan juga berat badan anak secara berkala.
  5. Membawa anak untuk segera berobat bila terkena penyakit infeksi.

 

Gizi Buruk

Balita Gizi Buruk, Gizi Buruk, Pengertian Gizi Buruk Balita, Uncategorized

Gizi Buruk – Gizi Buruk Balita – Gizi Buruk Terhadap Balita – Balita Gizi Buruk – Pengertian Gizi Buruk Balita

Balita Gizi Buruk

 

“GIZI BURUK BALITA”

 

Balita gizi buruk atau malnutrisi adalah kondisi ketika anak tidak menerima nutrien, mineral, dan kalori yang cukup untuk membantu perkembangan organ vital. Gizi buruk akan berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan anak.

Dalam hal ini, kelebihan asupan nutrisi juga menyebabkan balita gizi buruk. Karena itulah penting untuk menjalankan diet gizi seimbang untuk menjaga kadar nutrien yang cukup di dalam tubuh.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab Gizi Buruk:

  • Kurang makan: Kurangnya asupan makanan bisa memicu kekurangan nutrien yang penting hingga berujung pada gizi buruk.
  • Makan tidak teratur: Makan secara tidak teratur bisa memicu masalah pencernaan dan malnutrisi.
  • Gangguan pencernaan: Beberapa anak mungkin mengalami gangguan pencernaan, seperti penyakit Crohn’s, yang membatasi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrien meski mengonsumsi makanan sehat.
  • Kurang ASI: Air susu ibu bagi anak yang baru lahir sangat penting karena mengandung nutrien penting. Kurangnya ASI berisiko menyebabkan bayi gizi buruk.
  • Kurang aktivitas: Pencernaan tidak akan berjalan lancar jika anak kurang beraktivitas hingga memicu malnutrisi.
  • Fasilitas layanan dasar buruk: Sejumlah layanan dasar, misalnya sanitasi, yang buruk juga bisa memicu masalah gizi.

Tanda-tanda Balita Gizi Buruk

Menurut Kementerian Kesehatan, status diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Pengukuran ini bisa dilakukan di layanan Posyandu di tiap wilayah untuk mengetahui ada-tidaknya tanda. Penting untuk mengetahui tanda balita gizi buruk sedari dini. Tanda gizi buruk pada balita tergantung jenis nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuhnya, antara lain:

  • Sering merasa cepat lelah
  • Mudah marah
  • Sering sakit karena daya tahan tubuh rendah
  • Kulit kering dan bersisik
  • Pertumbuhan terhambat
  • Perut buncit
  • Ketika sakit atau luka susah sembuh
  • Massa otot berkurang
  • Pertumbuhan intelektual dan perilaku pelan
  • Gangguan pencernaan

Pengobatan Gizi Buruk Balita

Diagnosis yang tepat penting untuk mencegah konsekuensi yang lebih berat pada masa mendatang.

Pengobatan balita bisa di lakukan sendiri di rumah jika masih pada tahap awal. Bila sudah terlalu berat, masalah gizi itu mesti di tangani di rumah sakit. Pengobatan gizi buruk di rumah antara lain di lakukan dengan:

  • Konsumsi makanan bernutrisi dalam interval tertentu
  • Pastikan anak mengikuti pola makan diet seimbang
  • Mematuhi anjuran diet dari dokter
  • Minum air sekurangnya 1,5 liter per hari

 

 

Gizi Buruk Anak Indonesia, Gizi Buruk Balita, Gizi Buruk Kemenkes, Gizi Buruk Terhadap Balita, Pengertia Gizi Buruk Balita

Gizi Buruk Balita – Pengertia Gizi Buruk Balita – Gizi Buruk Terhadap Balita – Gizi Buruk Kemenkes – Gizi Buruk Anak Indonesia

 

“GIZI BURUK BALITA”

Gizi buruk merupakan kondisi serius, di mana asupan makan seseorang tidak sesuai dengan nutrisi yang semestinya di perlukan. Tentunya, kondisi ini merupakan masalah serius yang perlu di tangani. Dimana setidaknya, gangguan kesehatan serius layaknya stunting, diabetes, penyakit jantung, dan juga gangguan mata. Bahkan, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, balita yang menderita gizi buruk di Indonesia setidaknya berjumlah 3,9%. Sedangkan, balita pengidap gizi kurang setidaknya berjumlah 13,8% di seluruh Indonesia. Gizi buruk adalah kondisi ketika berat badan anak terlalu rendah bila di bandingkan dengan tinggi badannya. Anak dengan severe wasting biasanya memiliki daya tahan tubuh yang sangat lemah sehingga berisiko terkena penyakit parah, bahkan meninggal. Tentunya permasalahan ini tidak dapat di abaikan begitu saja. Dari pengertian gizi buruk sendiri, sudah dapat di pastikan bahwa perlu di antisipasi sejak dini dan juga mendapatkan penanganan sebaik mungkin.

Penyebab Gizi Buruk

Penyebab utama gizi buruk adalah kekurangan asupan makanan yang bernutrisi sesuai kebutuhan masing-masing kelompok usia anak. Kekurangan asupan ini bisa terjadi karena tidak tersedianya bahan makanan yang berkualitas baik.

Selain itu, sering di sebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi akibat penyakit kronis, misalnya diare kronis atau TBC.

Faktor Risiko Gizi Buruk

Risiko terjadinya gizi buruk pada anak bisa meningkat jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi atau faktor berikut :

1. Hamil di usia remaja

2. Malnutrisi

3. Kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan menggunakan narkoba

4. Terinfeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B

5. Tingkat pendidikan rendah

6. Kemiskinan

Sedangkan pada anak, beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gizi buruk adalah :

1. Terlahir prematur atau berat badan lahir rendah.

2. Mengalami infeksi kronis atau infeksi berulang.

3. Berkebutuhan khusus, misalnya cerebral palsy.

4. Terlahir dengan kelainan bawaan, seperti bibir sumbing, kelainan pada sistem pencernaan, malabsorbsi makanan, atau penyakit jantung bawaan.

5. Mendapatkan pola asuh yang tidak menunjang tumbuh kembangnya.

6. Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk, tidak mendapat akses untuk air bersih, dan berpolusi.

Penanganan

Anak dengan gizi buruk perlu menjalani rawat inap di rumah sakit agar dokter dapat menstabilkan kondisi dan juga tanda-tanda vital anak. Berikut adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter :

1. Menyelimuti anak untuk menjaga suhu tubuhnya.

2. Memberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi.

3. Mengobati infeksi dengan pemberian antibiotik.

4. Memberikan suplemen, berupa vitamin A, zat besi, dan asam folat.

5. Memberikan vaksin

Selain upaya-upaya di atas, dokter juga dapat memberikan makanan cair khusus berupa F75, F100 atau Ready-to-Use Therapeutic Food (RUTF), melalui mulut atau selang makan secara perlahan dan juga bertahap. Makanan tersebut berisi susu, mentega, minyak, gula, dan juga kacang, yang ditambahkan dengan vitamin dan mineral.

 

 

 

bimtek gizi buruk balita, info tentang gizi buruk balita, jadwal pelatihan gizi buruk balita, pelatihan gizi buruk balita, seminar gizi buruk balit, workshop gizi buruk balita

Pelatihan Gizi Buruk – Training Gizi Buruk Balita – Materi Gizi Buruk Balita – Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk

PELATIHAN KHUSUS
“GIZI BURUK BALITA”

Kepada Yth.
Direktur/Manajer Rumah Sakit, Kepala dan Team Dokter Fungsional, Perawat Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan, Koordinator Ahli Gizi, dan Profesi Kesehatan Lainnya

Indonesia mempunyai masalah gizi yang besar di tandai dengan masih besarnya prevalensi gizi kurang pada anak balita, Kurang Vitamin A (KVA), Anemia kurang zat besi dan juga Kurang Yodium. Khusus kejadian gizi buruk perlu di deteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan pertumbuhan dan juga identifikasi faktor risiko yang erat dengan kejadian KLB Gizi buruk seperti campak dan juga diare Menteri Kesehatan melalui suratnya Nomor: 1209 tanggal 19 Oktober 1998 telah menginstruksikan agar memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Sehingga setiap kasus baru harus di laporkan dalam 1x 24 jam. Gizi buruk juga sangat berhubungan dengan penyakit infeksi, hal ini dapat di gambarkan seperti telur dan juga ayam.

Mana yang lebih dulu terjadi tidaklah perlu di persoalkan, yang terpenting adalah segera menanggulangi keadaan tersebut. Cara termudah untuk mendeteksi status gizi di masyarakat dapat di lakukan melalui penimbangan berat badan dan juga pengukuran tinggi badan di Posyandu. Untuk itu status gizi balita dapat di pantau dengan KMS yang saat ini sudah di perbaharui dengan membedakan antara KMS untuk anak perempuan dan juga anak laki-laki. Tidak hanya status gizi yang dapat di lihat pada grafik/alur di KMS tetapi pertambahan berat badan setiap bulan yang harus di penuhi bisa menjadi patokan bagi orang tua, keluarga dan juga kader serta petugas kesehatan.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  PUSAT DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : “GIZI BURUK BALITA

TUJUAN

1. Mengetahui tentang tanda-tanda gizi guruk dan cara merujuk sebagai upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
2. Mengetahui pendekatkan pelayanan dengan cara menyiapkan pos baru/ Therapeutic Feeding Centre
3. Para peserta mampu melakukan pelayanan gizi dan pengobatan sesuai SOP
4. Para peserta mengetahui upaya pencegahan meningkatnya jumlah kasus gizi buruk dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan imunisasi, makanan tambahan, perbaikan kondisi lingkungan

MATERI

1. Analisa dan penilaian kandungan nutrisi makanan pada balita
2. Kajian dasar tanda-tanda gizi buruk dan dan teknik pencegahannya pada penyedian porsi dan menu makanan
3. Tinjauan umum dan pemahaman dasar nutrisi serta gizi seimbang untuk balita
4. Teknik pengolahan dan penyimpanan makanan sesuai dengan gizi balita

METODE

  1. Ceramah
  2. Diskusi
  3. Simulasi
  4. Penyusunan Program

BIAYA & FASILITAS

Paket  A       Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Grage Bussines Hotel MalioboroYogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B        Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN: Grage Bussines Hotel (MALIOBORO)
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 082324284296/ 081228859896
E-mail : Pusatdiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Yogyakarta a/n. CV Pusat Diklat, No. Rek. : 137-00-1698692 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
04 – 06 JANUARI 202401 – 03 FEBRUARI 202404 – 06 MARET 2024
15 – 17 JANUARI 202412 – 14 FEBRUARI 202414 – 16 MARET 2024
29 – 31 JANUARI 202426 – 28 FEBRUARI 202425 – 27 MARET 2024
APRILMEIJUNI
01 – 03 APRIL 202402 – 04 MEI 202403 – 05 JUNI 2024
22 – 24 APRIL 202413 – 15 MEI 202413 – 15 JUNI 2024
27 – 29 MEI 202424 – 26 JUNI 2024
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
01 – 03 JULI 202401 – 03 AGUSTUS 202405 – 07 SEPTEMBER 2024
15 – 17 JULI 202412 – 14 AGUSTUS 202412 – 14 SEPTEMBER 2024
29 – 31 JULI 202426 – 28 AGUSTUS 202423 – 25 SEPTEMBER 2024
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
03 – 05 OKTOBER 202404 – 06 NOVEMBER 202402 – 04 DESEMBER 2024
14 – 16 OKTOBER 202414 – 16 NOVEMBER 202412 – 14 DESEMBER 2024
28 – 30 OKTOBER 202428 – 30 NOVEMBER 202426 – 28 DESEMBER 2024