Clinical Pathway, Clinical Pathway Adalah, Clinical Pathway Klinik, Clinical Pathway Rawat Jalan, pelayanan clinical pathway

Clinical Pathway – Clinical Pathway Adalah – Clinical Pathway Rawat Jalan – Clinical Pathway Klinik – Pelayanan Clinical Pathway

 

“CLINICAL PATHWAY”

 

Care pathway atau clinical pathway merupakan proses multidisiplin terkait perawatan pasien secara tepat waktu dengan sumber daya dan tatalaksana sesuai. Care pathway juga merupakan salah satu instrumen yang mulai banyak di gunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mencegah variasi tatalaksana yang tidak perlu. Instrumen ini juga sering di gunakan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Care pathway sangat di perlukan dalam kesehatan ibu dan anak mengingat kematian pada ibu hamil. Banyak di jumpai pada fase prenatal, antenatal, hingga post-natal. Selain komplikasi yang terjadi pada ibu, salah satu penyebab kematian lainnya adalah tatalaksana yang kurang tepat atau tidak runtut dalam tiap fasenya. Dalam pelaksanaannya di butuhkan kerjasama antar tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter anak, dokter kandungan, bidan, dan juga perawat.

Berdasarkan Permenkes RI No 001 Tahun 2012 tentang sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan, system rujukan di definisikan sebagai penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. Pelayanan rujukan di laksanakan secara berjenjang dari pelayanan kesehatan tingkat pertama sampai pelayanan kesehatan tingkat ketiga (Kemenkes RI, 2012). Sistem rujukan yang baik memberikan jaminan bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan level pelayanannya, serta efisien dalam pembiayaan, sehingga mampu menggunakan sumber daya yang ada di rumah sakit rujukan secara efektif dan efisien. Indikator lain adalah pasien yang membutuhkan pelayanan spesialistis, terpenuhi kebutuhannya dalam waktu yang tepat dan fasilitas kesehatan primer di gunakan secara baik dan semakin di tingkatkan kualitasnya.

Sistem rujukan merupakan salah satu sistem yang penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Agar dapat berfungsi dengan baik, maka dalam sistem rujukan hendaknya di atur hubungan yang jelas antar berbagai provider pelayanan kesehatan,

Pengaturan tersebut meliputi :

  • Peran tanggung jawab dan keterbatasan masing -masing level fasilitas kesehatan harus di cantumkan secara jelas.
  • Tersedia protokol pelayanan di setiap level fasilitas kesehatan.
  • Tersedianya fasilitas komunikasi antar berbagai level fasilitas kesehatan.
  • Tersedianya ambulan untuk keperluan rujukan.

Pengaturan nomor 1 dan 2 memerlukan dokumen yang mengatur peran dan tanggung jawab masing – masing provider kesehatan di fasilitas kesehatan untuk setiap kasus yang perlu di rujuk, dokumen tersebut biasa di kenal dengan clinical pathway.

Clinical Pathway atau bisa di sebut dengan istilah care pathway, integrated care pathway, critical pathway, care path, case management plan atau care map adalah perencanaan yang sistematis di sertai dengan proses follow up yang terfokus pada pasien atau perawatan pasien.

Clinical pathway sendiri mulai di kenal secara luas di Indonesia melalui konsep INA DRG yang merupakan bagian dari konsep casemix. Yang diimplementasikan di 15 rumah sakit vertical pada 2008. Namun penggunaannya hanya terbatas pada satu rumah sakit dengan spesifikasi sumber daya tertentu berdasarkan hierarki pembagian tipe rumah sakit di indonesia. Clinical pathway menjadi salah satu syarat akreditasi yang di tetapkan oleh KARS, namun masih terbatas pada 5 kasus saja yang di wajibkan, terutama untuk kasus – kasus yang sering terjadi dan membutuhkan biaya yang besar, hal ini untuk mengendalian mutu dan biaya rumah sakit.

Clinical pathway, juga di kenal sebagai jalur perawatan, jalur kritis, jalur perawatan terpadu, atau peta perawatan, adalah salah satu alat utama yang di gunakan untuk mengelola kualitas dalam perawatan kesehatan mengenai standarisasi proses perawatan. Telah terbukti bahwa implementasi Clinical Pathway mengurangi variabilitas dalam praktek klinis dan meningkatkan hasil rujukan. Clinical pathway mempromosikan perawatan pasien terorganisir dan efisien. Berdasarkan praktek berbasis bukti dan mengoptimalkan hasil dalam pengaturan perawatan dan perawatan akut.

Karakteristik care pathway meliputi:

  • Pernyataan yang jelas tentang hasil dan elemen kunci perawatan berdasarkan evidence, best practice, dan harapan pasien serta karakteristik pasien.
  • Sebagai sarana komunikasi antara tim medis dengan pasien dan keluarga.
  • Koordinasi dalam proses perawatan melalui koordinasi peran dan urutan aktivitas yang bersifat mutiprofesi, pasien dan keluarganya.
  • Dokumentasi, monitoring dan evaluasi terhadap hasil yang bervariasi.
  • Mengidentifikasi sumber daya yang tepat, yaitu efektif dan efisien

Sumber pustaka lain menyampaikan bahwa Care pathway adalah serangkaian proses perawatan bagi sekelompok pasien dengan diagnosis tertentu yang bersifat spesifik dalam periode yang telah di tentukan. Yang mencakup intervensi yang kompleks untuk menentukan pilihan dalam perawatan (Vanchaecht 2007). Bila di bandingkan dengan clinical pathway, maka care pathway mencakup area pelayanan yang lebih luas. Meliputi berbagai fasilitas pelayanan kesehatan berbagai level serta mencakup alur pelayanan rujukan baik ke level yang lebih tinggi maupun sebaliknya. Care pathway mulai di kenalkan di USA tahun 1980-an dan di gunakan di UK NHS. Sebagai implemetasi salah satu komponen clinical governance. Care Pathway di promosikan sebagai paradigm managed care.

Tujuan penerapan Care pathway

Untuk meningkatkan kualitas perawatan yang berkesinambungan dengan meningkatkan memperkirakan resiko hasil perawatan dan meningkatkan patient safety. Meningkatkan kenyamanan pasien dan optimalisasi penggunaan sumber daya.

Terlepas dari perbedaan definisi antara clinical pathway dan care pathway yang saat ini masih terus di kembangkan di berbagai negara. Dokumen clinical pathway dan care pathway hendaknya tersusun dengan baik dan detail untuk mengatur kewenangan, peran dan tanggung jawab masing – masing provider kesehatan di berbagai level fasilitas kesehatan. Sehingga sistem rujukan dapat berfungsi dengan baik.

 

 

Pengembangan SDM Kesehatan, Pengembangan SDM Rumah Sakit, Perencanaan SDM, Perencanaan SDM Adalah, perencanaan sdm rumah sakit

Perencanaan SDM Rumah Sakit – Perencanaan SDM – Perencanaan SDM Adalah – Pengembangan SDM Rumah Sakit – Pengembangan SDM Kesehatan

 

PERENCANAAN SDM RUMAH SAKIT”

 

Perencanaan SDM adalah proses sistematis dan berkelanjutan untuk menganalisis kebutuhan organisasi terhadap SDM dalam situasi yang selalu berubah serta mengembangkan kebijakan personalia yang sesuai dengan rencana jangka panjang organisasi.

Ini bagian penting dari perencanaan dan anggaran, karena pembiayaan SDM akan memengaruhi rencana jangka panjang perusahaan. Adapun perencanaan SDM meliputi:

  • Perencanaan kebutuhan tenaga kerja
  • Pengoptimalan kompetensi SDM saat ini
  • Pengembangan dan pemeliharaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi saat ini dan di
  • masa depan
  • Pengaturan arus tenaga kerja, seperti promosi, pindah tugas, dan demosi
  • Pengembangan kebijakan SDM yang sejalan dengan rencana perusahaan
  • Proses perencanaan SDM

Secara mendasar, proses perencanaan sumber daya manusia melibatkan tiga poin utama, yaitu:

1) Proses pembentukan data rekapitulasi
Pada tahap ini, perusahaan membentuk data administrasi yang ada untuk melakukan analisis dan simulasi. Tujuannya, mendapatkan gambaran tentang kekuatan SDM saat ini, termasuk ketersediaan dan kompetensi karyawan.

2) Proses pengadaan SDM
Tahap kedua melibatkan pengumpulan informasi terkait calon karyawan potensial serta penilaian dan penerapan kriteria tertentu untuk proses rekrutmen.

3) Proses alokasi SDM
Pada terkahir, data administrasi digunakan untuk menganalisis dan menentukan penempatan karyawan agar lebih tepat. Penempatan akan disesuaikan dengan kompetensi dan/atau kebutuhan perusahaan.

Dengan menjalankan ketiganya, perencanaan SDM dapat dilakukan dengan lebih terstruktur dan terarah, membantu perusahaan dalam mengelola kekuatan manusia, serta mengidentifikasi kebutuhan dan penempatan yang optimal.

Sistem perencanaan SDM

Sistem perencanaan SDM di rumah sakit merupakan suatu pendekatan yang penting untuk memastikan bahwa rumah sakit memiliki jumlah, kualitas, dan SDM profesional yang memadai.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem perencanaan SDM di rumah sakit antara lain:

1) Penyusunan Pedoman
Kementerian kesehatan menetapkan pedoman penyusunan perencanaan sumber daya manusia kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, serta rumah sakit.

2) Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan tenaga kerja dengan menggunakan metode seperti workload indicators of staffing need (WISN) untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan berdasarkan beban kerja yang ada.

3) Pengelolaan Data
Pencatatan data menjadi bagian dari dokumentasi data pada sistem informasi manajemen rumah sakit.

4) Peraturan dan Tata Tertib Kerja
Rumah sakit perlu membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan, dan juga tata tertib kerja.

5) Pendidikan dan Pelatihan
Menyediakan pendidikan dan pelatihan kepada SDM rumah sakit berguna untuk mengembangkan keterampilan dan juga pengetahuan mereka untuk menjalankan tugas dan fungsi kerja.

Sistem perencanaan SDM di rumah sakit bertujuan untuk memastikan bahwa rumah sakit memiliki SDM berkualitas dan juga sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.

Susunan Organisasi Di Rumah Sakit

  • Kepala rumah sakit
    Posisi paling tinggi dalam susunan organisasi di rumah sakit adalah kepala rumah sakit.

Ia bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja rumah sakit, mengatur fungsi setiap bagian, mengevaluasi kinerja medis, manajemen, dan keuangan, menentukan kebijakan rumah sakit, serta berkomunikasi dengan berbagai pihak seperti kementerian kesehatan dan juga ikatan dokter.

  • Wakil direktur bagian pelayanan

Mengawasi dan juga mengontrol semua pelayanan kesehatan di rumah sakit, termasuk IGD, rawat inap, rawat jalan, dan juga farmasi. Memastikan pelayanan memenuhi standar dan kode etik, menyusun rencana pelayanan medis, serta mengontrol biaya pelayanan.

  • Wakil direktur bagian administrasi dan keuangan

Mengawasi proses perekrutan tenaga kerja medis dan nonmedis, mengontrol pencatatan keuangan, memastikan hak karyawan terpenuhi, mereviu laporan keuangan, dan juga mengalokasikan anggaran ke bagian lain.

  • Wakil direktur bagian penunjang

Memastikan semua aspek penunjang baik medis maupun nonmedis rumah sakit telah terpenuhi dengan baik, mereviu keuangan penunjang seperti fasilitas dan pemanfaatan fasilitas.

  • Divisi administrasi keuangan dan akuntansi

Mencatat data pasien dan juga arus kas rumah sakit, mengelola pembayaran asuransi, sumber penyimpanan dana, serta merencanakan anggaran pengelolaan rumah sakit.

  • Divisi SDM

Merekrut karyawan medis dan nonmedis, merekam data kinerja karyawan, memastikan pembayaran hak karyawan, memberikan pelatihan, dan juga memastikan karyawan memenuhi KPI serta kode etik.

  • Divisi public relation

Berkomunikasi dengan stakeholder eksternal, mengkomunikasikan program-program kepada masyarakat, serta mengelola laman dan juga media sosial.

  • Divisi pelayanan medik

Memastikan pasien mendapatkan pelayanan medis optimal, sesuai peraturan dan juga kode etik.

  • Divisi keperawatan

Memastikan pasien mendapatkan pelayanan keperawatan yang baik, sesuai peraturan dan juga kode etik.

  • Divisi farmasi

Menerima, mencatat, dan mengalokasikan obat-obatan; membuat perencanaan kebutuhan obat-obatan; serta memberikan obat kepada pasien sesuai resep dokter.

  • Divisi instalasi gawat darurat (IGD)

Merawat pasien gawat darurat, memindahkan pasien jika diperlukan, membuat perencanaan kebutuhan fasilitas IGD, serta mengelola fasilitas IGD dengan baik.

  • Divisi penunjang medik

Membawahi berbagai fasilitas penunjang rumah sakit seperti teknisi alat-alat medis, sopir ambulans, apotek, radiologi, rekam medis, dan juga pemulasaran jenazah.

 

 

 

 

pelatihan sdm rumah sakit, Perencanaan SDM, SDM Rumah Sakit, SDM Rumah Sakit Adalah, Staf SDM Rumah Sakit, Training perencanaan sdm rumah sakit

Pelatihan SDM Rumah Sakit – SDM Rumah Sakit – SDM Rumah Sakit Adalah – Staf SDM Rumah Sakit – Perencanaan SDM

PELATIHAN KHUSUS
“PERENCANAAN SDM RUMAH SAKIT”

Kepada Yth.
Direktur/Manajer Rumah Sakit, Ka. Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit, Admin & Staff Document Control Dept Rekam Medis Rumah Sakit,Team Akreditasi Rumah Sakit, Perwakilan Manajemen, Dept Sumber Daya Rumah Sakit

Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi Rumah Sakit baik oleh Diklat Rumah Sakit maupun HRD Rumah Sakit merupakan salah satu proses pengembangan sumber daya manusia yang sangat penting dan juga wajib di lakukan untuk meningkatkan pelayanan dan juga produktifitas kerja rumah sakit, strategi tersebut saat ini telah di laksanakan oleh hampir semua organisasi dalam berbagai bidang, baik bidang jasa maupun manufaktur. Dengan adanya perencanaan SDM atau manpower planning di harapkan bagian pengembangan sumber daya manusia rumah sakit mampu menganalisa dan juga mengevaluasi keberadaan sumber daya manusia di dalam organisasi rumah sakit dan mampu melihat kebutuhan serta bisa menentukan berbagai jenis tenaga kerja yang di butuhkan termasuk juga kompetensi yang harus di miliki.

TUJUAN

  • Peserta memiliki pemahaman dan juga pengetahuan terkait dengan peran penting pengelolaan perencanaan SDM di rumah sakit.
  • Peserta mampu melakukan pengelolaan sumber daya manusianya sesuai dengan kebutuhan dan juga kompetensi yang di syaratkan.
  • Peserta mampu menyusun perencanaan SDM baik jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Peserta mampu mengaplikasikan perencanaan SDM tersebut secara efektif dan juga tepat sasaran.

MATERI 

  1. Pengantar dan dasar pengetahuan perencanaan SDM: tujuan, manfaat dan aspek-aspek penting dalam perencanaan SDM.
  2. Estimasi angka kebutuhan perencanaan SDM: asumsi dan prediksi jumlah kebutuhan.
  3. Strategi penyusunan perencanaan SDM: dasar pertimbangan, perhitungan matematik, langkah dan prosedur perencanaan SDM.
  4. Prosedur dan alur kerja proses recruitment tenaga kerja terkait dengan perencanaan SDM.
  5. Seleksi Karyawan: Potensi kemampuan, posisi dan jabatan, dan efektifitas kinerja.
  6. Analisa dan konsep will do calon tenaga kerja: motivasi, minat dan typical karakter calon tenaga kerja.
  7. Analisa dan Konsep can do : Knowledge, Skill, experience, mental, psikologis dan fisik.

KRITERIA PESERTA

  • Manajer HRD/SDM, Ka. diklat rumah sakit, Direktur Rumah Sakit, Ka. Pengawas Kesehatan Pemerintahan dan staff Bagian SDM rumah sakit.

METODE BIMTEK

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Simulasi
  4.  Penyusunan Program

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Grand Puri Saron Hotel MalioboroYogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN: Grand Puri Saron Hotel (MALIOBORO)
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 082324284296/081228859896
E-mail : Pusatdiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Yogyakarta a/n. CV Pusat Diklat, No. Rek. : 137-00-1698692-5 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2025

JANUARIFEBRUARIMARET
02 – 04 JANUARI 202506 – 08 FEBRUARI 202506 – 08 MARET 2025
13 – 15 JANUARI 202517 – 19 FEBRUARI 202517 – 19 MARET 2025
20 – 22 JANUARI 202526 – 28 FEBRUARI 202524 – 26 MARET 2025
APRILMEIJUNI
03 – 05 APRIL 202508 – 10 MEI 202502 – 04 JUNI 2025
14 – 16 APRIL 202519 – 21 MEI 202516 – 18 JUNI 2025
24 – 26 APRIL 202526 – 28 MEI 202523 – 25 JUNI 2025
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
07 – 09 JULI 202507 – 09 AGUSTUS 202508 – 10 SEPTEMBER 2025
17 – 19 JULI 202518 – 20 AGUSTUS 202518 – 20 SEPTEMBER 2025
24 – 26 JULI 202525 – 27 AGUSTUS 202525 – 27 SEPTEMBER 2025
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
06 – 08 OKTOBER 202506 – 08 NOVEMBER 202504 – 06 DESEMBER 2025
16 – 18 OKTOBER 202517 – 18 NOVEMBER 202518 – 20 DESEMBER 2025
23 – 25 OKTOBER 202527 – 29 NOVEMBER 202529 – 31 DESEMBER 2025

Bimtek Pengelolaan Keuangan BLU/BLUD, BIMTEK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT / BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLU) - peraturan pemerintah nomor 61 tahun 2007 - pp no 23 tahun 2005, pelatihan pengelolaan keuangan rumah sakit, training pengeloalaan keuangan rumah sakit

Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Rumah Sakit / Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

PELATIHAN KHUSUS
“PENGELOLAAN KEUANGAN RUMAH SAKIT BLU ( BADAN LAYANAN UMUM 
) PP No. 23/2005 dan Permendagri No 61/2007”

Kepada Yth.
Direktur RS, Kabag. Keuangan RS

Dengan Hormat,

Pada tahun 2005 di keluarkan PP No. 23/2005 dan Permendagri No 61/2007 yang mengatur tentang pengelolaan keuangan pada BLU di mana semua Rumah Sakit pemerintah harus berubah statusnya menjadi BLU/BLUD. Aturan ini menjadi landasan hukum bagi RS pemerintah untuk lebih otonom di bidang keuangan. Dengan demikian, prinsip efisiensi harus menjadi bagian dari sistem manajemen. Ini juga menjadi starting point untuk meningkatkan sistem manajemen di rumah sakit pemerintah dalam pengelolaan yang lebih berjiwa entrepreneurship dengan menerapkan konsep bisnis secara sehat. Persyaratan substantif, teknis maupun administratif yang di cantumkan dalam PP No. 23/2005 maupun Permendagri 61/2007 bukan sekedar dokumen-dokumen kelengkapan yang harus di sediakan oleh manajemen RS. Dalam berbagai persyaratan tersebut terkandung janji yang harus di penuhi dalam suatu periode tertentu, yang tidak mudah di penuhi jika tidak di barengi dengan konsistensi dan komitmen yang tinggi.

Sebagaimana di ketahui juga, Menghadapi Kebijakan Zero Growth Formasi PNS dan juga Aplikasi Manajemen Modern Dalam Pembinaan SDM Birokrasi. Pemerintah berkomitmen ingin membenahi segala sesuatunya. Berbagai aturan yang berkaitan dengan kepegawaian juga akan di tata kembali. Terdapat beberapa pengecualian dalam Zero Growth Formasi PNS ini, seperti tenaga medis, dokter dan juga perawat, petugas keselamatan publik dan tenaga pengajar.

Sehubungan dengan hal semua di atas, maka kami dari PISAT DIKLAT bersama para Pakar dan Nara sumber yang berkompetenakan mengadakan PELATIHAN KHUSUS RUMAH SAKIT: “PENGELOLAAN KEUANGAN RUMAH SAKIT BLU (BADAN LAYANAN UMUM ) PP No. 23/2005 dan Permendagri No 61/2007 ”

Tujuan 

Memberi pemahaman Kepada Peserta tentang pengelolaan Keuangan Rumah Sakit BLU (Badan Layanan Umum)

METODE PELATIHAN

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Simulasi
  4.  Penyusunan Program

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Grand Puri Saron Hotel MalioboroYogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN: Grand Puri Saron Hotel (MALIOBORO)
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 082324284296/081228859896
E-mail : Pusatdiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Yogyakarta a/n. CV Pusat Diklat, No. Rek. : 137-00-1698692-5 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2025

JANUARIFEBRUARIMARET
02 – 04 JANUARI 202506 – 08 FEBRUARI 202506 – 08 MARET 2025
13 – 15 JANUARI 202517 – 19 FEBRUARI 202517 – 19 MARET 2025
20 – 22 JANUARI 202526 – 28 FEBRUARI 202524 – 26 MARET 2025
APRILMEIJUNI
03 – 05 APRIL 202508 – 10 MEI 202502 – 04 JUNI 2025
14 – 16 APRIL 202519 – 21 MEI 202516 – 18 JUNI 2025
24 – 26 APRIL 202526 – 28 MEI 202523 – 25 JUNI 2025
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
07 – 09 JULI 202507 – 09 AGUSTUS 202508 – 10 SEPTEMBER 2025
17 – 19 JULI 202518 – 20 AGUSTUS 202518 – 20 SEPTEMBER 2025
24 – 26 JULI 202525 – 27 AGUSTUS 202525 – 27 SEPTEMBER 2025
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
06 – 08 OKTOBER 202506 – 08 NOVEMBER 202504 – 06 DESEMBER 2025
16 – 18 OKTOBER 202517 – 18 NOVEMBER 202518 – 20 DESEMBER 2025
23 – 25 OKTOBER 202527 – 29 NOVEMBER 202529 – 31 DESEMBER 2025
bimtek sistem administrasi kepegawaian, materi sistem administrasi kepegawaian, Pelatihan sistem administrasi kepegawaian, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Pada Rumah sakit, Training Administrasi Kepegawaian

Pelatihan Sistem Administrasi Kepegawaian – Administrasi Kepegawaian Rumah Sakit – Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Pada Rumah sakit – Sistem Administrasi Kepegawaian – Sistem Administrasi Kepegawaian Adalah

PELATIHAN KHUSUS
“SISTEM ADMINITRASI KEPEGAWAIAN”

Kepada Yth.
Direktur Rumah Sakit

Dengan Hormat,

Pada dasarnya sistem administrasi kepegawaian melakukan 2 (dua) fungsi di antaranya fungsi manajerial dan fungsi teknis. Fungsi manajerial berkaitan dengan menggunakan pikiran,misalnya seperti: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Sedangkan fungsi teknis berkaitan dengan berbagai macam kegiatan yang di lakukan menggunakan fisik misalnya seperti: pengadaan, konpensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan, maupun pemensiunan. Sistem Administrasi kepegawaian secara umum adalah seluruh aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan masalah penggunaan pegawai (tenaga kerja) untuk mencapai tujuan. Sedangkan administrator bertujuan untuk menyusun dan mengendalikan seluruh aktivitas untuk memelihara, mengembangkan, mendapatkan maupun menggunakan para pegawai sesuai dengan beban kerja untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang telah di tentukan sebelumnya.

Pada dasarnya administrasi kepegawaian melakukan 2 (dua) fungsi diantaranya fungsi manajerial dan fungsi teknis. Fungsi manajerial berkaitan dengan menggunakan pikiran,misalnya seperti: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Sedangkan fungsi teknis berkaitan dengan berbagai macam kegiatan yang dilakukan menggunakan fisik misalnya seperti: pengadaan, konpensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan, maupun pemensiunan.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari PUSAT  DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS :SISTEM ADMINITRASI KEPEGAWAIAN” . Yang akan di selenggarakan pada :

TUJUAN BIMTEK 

1. Memberikan Pengetahuan dan Pemahaman Peserta tentang Analisis Jabatan Dan Beban Kerja PNS
2. Memberikan Pengetahuan dan Pemahaman Peserta tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.
3. Memberikan Pengetahuan dan Pemahaman Peserta tentang Tata Cara Perhitungan Tunjangan Kinerja PNS

MATERI

1. Analisa Peluang dan tantangan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
2. Analisis Budaya Organisasi Pemerintahan Daerah
3. Analisis Jabatan Dan Beban Kerja PNS
4. Penilaian Prestasi Kerja PNS
5. Tata Cara Perhitungan Tunjangan Kinerja PNS

METODE BIMTEK

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Simulasi
  4.  Penyusunan Program

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Grand Puri Saron Hotel MalioboroYogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN: Grand Puri Saron Hotel (MALIOBORO)
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 082324284296/081228859896
E-mail : Pusatdiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank Mandiri Cabang Yogyakarta a/n. CV Pusat Diklat, No. Rek. : 137-00-1698692-5 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2025

JANUARIFEBRUARIMARET
02 – 04 JANUARI 202506 – 08 FEBRUARI 202506 – 08 MARET 2025
13 – 15 JANUARI 202517 – 19 FEBRUARI 202517 – 19 MARET 2025
20 – 22 JANUARI 202526 – 28 FEBRUARI 202524 – 26 MARET 2025
APRILMEIJUNI
03 – 05 APRIL 202508 – 10 MEI 202502 – 04 JUNI 2025
14 – 16 APRIL 202519 – 21 MEI 202516 – 18 JUNI 2025
24 – 26 APRIL 202526 – 28 MEI 202523 – 25 JUNI 2025
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
07 – 09 JULI 202507 – 09 AGUSTUS 202508 – 10 SEPTEMBER 2025
17 – 19 JULI 202518 – 20 AGUSTUS 202518 – 20 SEPTEMBER 2025
24 – 26 JULI 202525 – 27 AGUSTUS 202525 – 27 SEPTEMBER 2025
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
06 – 08 OKTOBER 202506 – 08 NOVEMBER 202504 – 06 DESEMBER 2025
16 – 18 OKTOBER 202517 – 18 NOVEMBER 202518 – 20 DESEMBER 2025
23 – 25 OKTOBER 202527 – 29 NOVEMBER 202529 – 31 DESEMBER 2025
Aseptic Dispensing, Aseptic Dispensing Adalah, Pelatihan Aseptic Dispensing, Pelatihan Aseptik Dispensing, Pelatihan Aseptik Dispensing 2024

Aseptic Dispensing – Aseptic Dispensing Adalah – Pelatihan Aseptic Dispensing – Pelatihan Aseptik Dispensing – Pelatihan Aseptik Dispensing 2024

 

“ASEPTIC DISPENSING”

 

Aseptic Dispensing istiah di rasa asing bagi masyarakat. Istilah ini ada dalam bidang kefarmasian yaitu manipulasi dan atau pencapuran obat suntik sesuai perintah dokter dengan menggunakan teknik dan juga perlengkapan aseptic. Pelayanan Aseptic Dispensing ini terdiri dari pelayanan pencampuran obat suntik, pencampuran obat sitostatika, pembuatan Total Parenteral Nutrition (TPN) dan juga pengemasan kembali obat suntik.

Menggunakan teknik aseptik dengan tujuan :

1. Membuat sediaan obat sesuai dengan dosis masing – masing individu
2. Mendapatkan sediaan dengan mutu dan juga sterilisasi terjamin
3. Meminimalkan kesalahan penyiapan obat suntik
4. Menjamin kompatibilitas dan juga stabilitas obat suntik yang di campurkan
5. Meminimalisir paparan obat sitostatika ke petugas atau udara/lingkungan
6. Meringankan beban kerja perawat
7. Penghematan biaya penggunaan obat

Dalam hal ini, melakukan pencampuran sediaan steril perlu di perhatikan hal-hal berikut seperti : perlindungan produk dari kontaminasi mikroorganisme, perlindungan petugas dan lingkungan terhadap paparan, stabilitas sediaan, serta ketidak tercampuran sediaan. Oleh karena itu untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, penanganan sediaan harus di lakukan di dalam ruangan khusus (steril), secara disiplin, dan juga hati-hati serta di perlukan pengetahuan dan juga keterampilan yang memadai untuk mencegah risiko yang tidak di inginkan.

Kesalahan pada saat dispensing dapat terjadi pada dosis yang tidak berurutan, kelalaian dosis, salah dosis, salah perumusan obat, salah obat yang diberikan kepada pasien, kesalahan pada label dan juga Ketika pasien tidak menerima informasi obat.

Tips Melakukan Dispensing Yang Baik:

1. Menyiapkan obat sesuai resep dokter
2. Melakukan peracikan obat jika perlu
3. Memberi etiket obat dengan benar
4. Sebelum menyerahkan obat, lakukan pemeriksaan ulang
5. Penyerahan obat di sertai pemberian informasi

Teknik Aseptik adalah segala upaya yang di lakukan untuk mencegah masuknya microorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi. Oleh karena itu, tujuan di lakukan teknik aseptik adalah untuk mengurangi atau menghilangkan microorganismebyang. Terdapat pada permukaan benda hidup atau benda mati, tindakan ini meliputi antisepsis, desinfeksi dan juga sterilisasi.

Medication Error adalah suatu kejadian yang tidak hanya dapat merugikan pasien tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien yang di lakukan oleh petugas kesehatan dan juga khususnya dalam pelayanan pengobatan pasien yang sebetulnya bisa di cegah.

Pada prinsipnya teknik aseptik adalah usaha menghindarkan setiap kontak antara kultur murni (“pure culture”), medium steril dan juga semua wadah steril serta permukaan meja kerja, dan juga dengan mikroorganisme kontaminan/ kompetitor (mikroorganisme yang tidak di inginkan).

Prinsip 12 benar pemberian obat : benar klien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute pemberian, benar informasi medikasi kepada pasien, benar dokumentasi, hak klien untuk menolak, benar pengkajian, benar evaluasi, benar reaksi terhadap makanan, dan juga benar reaksi dengan obat lain

 

Hypnobirthing Pada Ibu Hamil, pelatihan hypnobirthing, Pelatihan Hypnobirthing Adalah, Pelatihan Hypnobirthing Persalinan, Pelatihan Hypnobirthing Untuk Bidan

Pelatihan Hypnobirthing – Pelatihan Hypnobirthing Adalah – Pelatihan Hypnobirthing Persalinan – Pelatihan Hypnobirthing Untuk Bidan – Hypnobirthing Pada Ibu Hamil

 

HYPNOBIRTHING PERSALINAN”

 

Kehamilan dan Persalinan adalah suatu proses sangat alami namun sangatlah transformasional dalam siklus kehidupan manusia dan keluarga. Sebuah proses yang tidak akan terlupakan bagi seseorang yang mengalaminya. Pengalaman positif selama proses kehamilan, persalinan dan kelahiran sangatlah penting karena proses ini sangat terekam di bawah sadar seseorang yang mengalaminya. Untuk mendapatkan pengalaman yang positif memang di butuhkan ketenangan dan kenyamanan selama hamil, bersalin dan lahir. Relaksasi Hypnobirthing adalah upaya untukmeningkatkan ketenangan dan kedamaian selama hamil, proses melahirkan, masa nifas , masa menyusui hingga pada saat masa pengasuhan (parenting).
Metode Hypno-birthing ini di kembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang menyeluruh ( body,mind and soul ), calon ibu dan pendampingnya saat persalinan akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang, dan memuaskan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit.

Cara Kerja Hypnobirthing

Hypnobirthing bekerja dengan berdasar pada kekuatan sugesti. Metode ini dapat memanfaatkan musik, video, serta kata-kata yang positif untuk mengarahkan pikiran, merilekskan tubuh, serta mengendalikan nafas ketika proses persalinan terjadi. Musik yang diputar dapat berupa kicauan burung, suara alam, gemericik air, atau kalimat positif yang menenangkan.

Proses hypnosis pada hypnobirthing dapat dilakukan sendiri, bersama dengan pasangan, atau dengan pendampingan fasilitator. Jika ibu hamil dan pasangan ingin melakukan hypnobirthing sendiri, maka dapat mengikuti pelatihan atau kelas khusus hypnobirthing. Di kelas tersebut, calon ibu dan pasangan akan diajarkan bagaimana teknik yang benar saat bersalin, posisi tubuh, relaksasi, self-hypnosis, serta teknik bernapas.Biasanya kelas tersebut sudah dapat diikuti ketika usia kandungan ibu mencapai 32 bulan.

Tahapan Hypnobirthing

Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh Ibu saat melakukan hypnobirthing. Beberapa tahapan tersebut meliputi:

  1. Pastikan Kondisi Ruangan Tenang
    Sebelum memulai hypnobirthing, perlu dipastikan bahwa kondisi ruangan tenang. Alunan musik serta aromaterapi yang menenangkan juga disarankan untuk membuat ibu hamil merasa tenang. Kondisi ruangan yang tenang serta nyaman sangat mendukung keberhasilan hypnobirthing.
  2. Relaksasi Otot
    Setelah memastikan kondisi ruangan, langkah pertama yang di lakukan adalah relaksasi otot. Relaksasi otot di awali dengan peregangan otot kaki, otot tangan, hingga leher. Kemudian hembuskan nafas perlahan dan buang pikiran negatif yang mengganggu. Pada saat relaksasi, usahakan untuk fokus dan benar-benar rileks. Kenyamanan Ibu saat melakukan tahapan ini sangat berpengaruh pada keberhasilan hypnobirthing.
  3. Fokus pada Satu Titik
    Jika tahapan relaksasi sudah di lakukan, tahapan selanjutnya adalah fokus pada satu titik. Arahkan mata ke satu titik sampai benar-benar fokus, mengantuk, dan akhirnya ingin memejamkan mata.
  4. Sugesti
    Pada saat mata terpejam, fasilitator akan mulai menanamkan sugesti positif mengenai proses persalinan. Kata-kata positif akan sangat mudah masuk ke alam bawah sadar saat proses ini berlangsung. Tugas Ibu hanyalah mendengarkan sugesti dari fasilitator dengan fokus untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Umumnya fasilitator hanya akan memberikan terapi sebanyak 3 kali. Selanjutnya Ibu perlu melatihnya sendiri di rumah. Justru proses latihan di rumah ini yang paling penting di lakukan supaya ketika saatnya nanti, Ibu dapat mempraktekkannya dengan baik. Karena jika tidak di latih, terapi hypnobirthing tidak akan membawa banyak pengaruh.

Ibu juga perlu rileks dan nyaman saat melakukan terapi ini untuk menghilangkan memori tidak baik mengenai persalinan yang menakutkan. Hypnobirthing merupakan seni berkomunikasi dengan alam bawah sadar yang di harapkan mampu menumbuhkan pikiran positif ibu hamil.

Manfaat dari Hypnobirthing

Penggunaan metode hypnobirthing untuk persalinan tentu bukan tanpa tujuan. Ibu bisa merasakan banyak manfaat saat hypnobirthing di terapkan. Kecemasan dan ketakutan yang selama ini mengganggu dapat di hilangkan dan hal ini akan membuat perasaan Ibu lebih lega. Janin di dalam kandungan juga dapat merasakan perasaan nyaman dan rileks sehingga proses persalinan lebih mudah.

Beberapa manfaat yang dapat Ibu petik saat menggunakan metode hypnobirthing untuk persalinan antara lain:

  • Memberikan perasaan nyaman, rileks, tenang, dan positif pada saat persalinan.
  • Menghilangkan kecemasan dan ketakutan akan proses persalinan.
  • Manajemen stres saat persalinan terkendali.
  • Memastikan Ibu tetap terjaga dan waspada selama bersalin.
  • Proses persalinan lebih cepat, sehingga meminimalisir penggunaan obat penghilang rasa sakit.
  • Mengurangi rasa sakit saat bersalin.
  • Ibu tidak perlu tinggal lama di rumah sakit setelah melahirkan.
  • Menghilangkan trauma akan persalinan yang selama ini kerap menjadi momok.
  • Mengurangi resiko stres pasca melahirkan.

Keamanan dari Pelaksaan Hypnobirthing selama Persalinan Berlangsung

Metode persalinan apapun, baik hypnobirthing, gentle birth, atau lainnya, memiliki tingkat keamanan tinggi selama proses persalinan di lakukan di rumah sakit dengan pengawasan dokter. Terlebih jika rumah sakit memiliki fasilitas ruangan operasi, ruang perawatan bayi baru lahir atau NICU, serta kelengkapan lain. Hal ini dapat mengantisipasi jika terjadi komplikasi saat persalinan atau kejadian lain.

Ibu juga perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kandungan Ibu sehat dan metode hypnobirthing dapat di lakukan. Jika seluruh pihak mendukung, maka Ibu akan lebih rileks dan nyaman saat persalinan tiba nanti.

Itulah beberapa hal mengenai hypnobirthing yang perlu Ibu tahu. Jika Ibu tertarik untuk menggunakan metode ini saat bersalin, pastikan Ibu dan pasangan sudah merencanakannya sejak jauh-jauh hari. Latihan cukup serta fokus dapat meningkatkan keberhasilan dari metode hypnobirthing. Dan yang terpenting, utamakan kenyamanan serta keselamatan ibu dan bayi.

 

pelatihan pmkp, Pelatihan PMKP 2024, Pelatihan PMKP Adalah, pelatihan pmkp online, PMKP Akreditasi

Pelatihan PMKP – Pelatihan PMKP Adalah – Pelatihan PMKP 2024 – Pelatihan PMKP Online – PMKP Akreditasi

“PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)”

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan pasien dan juga menjamin keselamatan pasien maka rumah sakit perlu mempunyai program peningkatan mutu dan juga keselamatan pasien (PMKP) yang menjangkau ke seluruh unit kerja di rumah sakit. Untuk melaksanakan program tersebut tidaklah mudah karena memerlukan koordinasi dan juga komunikasi yang baik anyata kepala bidang/divisi medis, keperawatan, penunjang medis, administrasi, dan juga lainnya termasuk kepala unit/departemen/instalasi pelayanan. Untuk itu, rumah sakit perlu menetapkan komite/tim atau bentuk organisasi lainnya untuk mengelola program peningkatan mutu dan juga keselamatan pasien agar mekanisme koordinasi pelaksanaan program peningkatan mutu dan juga keselamatan pasien dapat berjalan lebih baik.

Fokus area standar peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)adalah:

  • Pengelolaan kegiatan peningkatan mutu dan juga keselamatan pasien
  • Pemilihan, pengumpulan, analisis dan juga validasi data indikator mutu
  • Pelaporan dan juga analisis insiden keselamatan pasien
  • Pencapaian dan juga mempertahankan perbaikan
  • Manajemen risiko

Uraian Tugas Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan:

  1. Mengkoordinir dan juga bertanggung jawab semua kegiatan sub Komite peningkatan mutu pelayanan.
  2. Merekomendasikan priotitas peningkatan mutu RSUD Kota Malang.
  3. Memastikan bahwa semua pengukuran (indikator) yang di butuhkan telah di lakukan, termasuk frekuensi pengumpulan validasi data.
  4. Meninjau analisis data yang dikumpulkan.
  5. Mengambil tindakan dalam menanggapi masalah kinerja yang ada atau memberikan laporan/rekomendasi kepada manajemen rumah sakit.
  6. Menetapkan dan juga membuat analisa Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk prioritas risiko.
  7. Mengambil tindakan dalam menanggapi masalah insiden keselamatan pasien atau memberikan laporan/ rekomendasi kepada manajemen rumah sakit.
  8. Membuat usulan rancangan kebijakan/ SPO sistem manajemen mutu.
  9. Membuat panduan indikator mutu rumah sakit.
  10. Memonitor program indikator mutu rumah sakit secara aktif.
  11. Membuat analisis kegiatan pengembangan mutu rumah sakit.
  12. Membuat kerangka acuan/ program diklat penilaian mutu.
  13. Membuat rekapitulasi dan juga analisis capaian indicator mutu rumah sakit.
  14. Membuat evaluasi indikator yang di gunakan secara berkala.
  15. Membuat laporan evaluasi pencapaian rekomendasi oleh unit kerja.
  16. MelaPPIkukan tracer validasi data.
  17. Rapat koordinasi dengan unit kerja.
  18. Membuat laporan evaluasi pencapaian mutu pelayanan medis.

Uraian tugas Sub Komite Keselamatan Pasien dan Manajemen Mutu:

  1. Membuat usulan rancangan kebijakan/ Standart Prosedur Operasional (SPO) system keselamatan pasien.
  2. Membuat kerangka acuan program kegiatan Diklat Sub Komite Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko.
  3. Membuat laporan hasil analisis identifikasi resiko secara reaktif(laporan insiden).
  4. Membuat laporan hasil analisis kajian resiko secara reaktif/ Root Cause Analysis (RCA).
  5. Membuat laporan kegiatan pelaksanaan RCA dan juga investigasi sederhana.
  6. Membuat surat edaran saran perbaikan secara menyeluruh kepada unit kerja sesuai hasil investigasi sederhana atau RCA.
  7. Membuat RCA kejadian sentinel.
  8. Membuat laporan hasil penerpan 7 langkah menuju keselamatan pasien.
  9. Dan lain-lain kegiatan keselamatan pasien.

Untuk Info Lebih Lanjut KLIK DI SINI

 

Apa itu PONED, Apa itu PONEK, PONEK ATAU PONED, PONEK dan PONED, PONEK dan PONED Adalah

PONEK dan PONED – PONEK dan PONED Adalah – Apa itu PONEK – Apa itu PONED – PONEK ATAU PONED

 

Angka kematian ibu dan neonatus di Indonesia masih menduduki peringkat yang cukup tinggi di Asia Tenggara, bahkan penurunannya terhitung relatif lambat. Kematian ibu sebagian besar di sebabkan oleh perdarahan, infeksi, dan juga eklamsia. Maka proses persalinan hingga perawatan bayi harus di lakukan dengan sistem yang terpadu di tingkat nasional maupun regional. Pelayanan obstetri dan neonatal di tingkat regional merupakan pelayanan terpadu yang di sediakan dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit, dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di puskesmas. Dalam perannya menurunkan AKI, ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dan handal merupakan kunci keberhasilan PONEK dan PONED. Di Indonesia sudah tersusun buku pedoman manajemen penyelenggaraan PONEK maupun PONED selama 24 jam di rumah sakit dan juga puskesmas tertentu.

Rumah sakit PONEK merupakan rumah sakit rujukan yang memberikan pelayanan 24 jam untuk kegawatdaruratan ibu dan bayi. Keberadaan PONEK dan PONED sangat membantu menurunkan AKI jika di sertai petugas kesehatan serta sarana dan rasarana yang memadai. Dalam pelaksanaannya PONED dan PONEK harus bekerjasama untuk saling mendukung pelayanan ibu dan bayi sebaik mungkin.

Kolaborasi antara PONED dan PONEK sangat di butuhkan dalam upaya meningkatkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam kondisi sumber daya yang terbatas. Dalam sistem kolaborasi ini pasien mulai di tangani tidak hanya sejak di lakukannya rujukan ke PONED ataupun PONEK, melainkan sejak di komunitas. Melalui kerjasama dengan LSM ataupun pembentukan kader kesehatan akan mampu mendeteksi dini adanya faktor risiko terkait obstetri dan neonatus di lingkungan masyarakat. Selain itu melalui jejaring yang sudah terbentuk di tiap PONED dan PONEK dalam suatu wilayah juga bisa membantu melakukan deteksi dini sekaligus menentukan pelayanan apa yang di butuhkan oleh masyarakat.

Berikut adalah tahapan dalam kolaborasi PONED-PONEK:

  1. Membentuk struktur dan tupoksi pelaku utama serta mitra PONED-PONEK dan jejaring pelayanan emergensi utamanya terkait kasus obstetri dan neonatus.
  2. Menyusun rencana kegiatan kolaborasi PONED-PONEK di tingkat Provinsi, kabupaten/kota. Termasuk mapping wilayah kerja Puskesmas mampu PONED dan RS PONEK dalam suatu sistem rujukan dan pola pembinaan.
  3. Menyediakan hotline service atau sistem informasi komunikasi di masing-masing rumah sakit, khusus kasus obstetri dan neonatus dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
  4. Membentuk SOP tentang pelayanan di RS dan Puskesmas dalam penanganan kasus obstetri dan neonatus.
  5. RS PONEK melakukan pembinaan ke Fasilitas pelayanan kesehatan dasar Puskesmas PONED. Yang di hadiri oleh Tim dokter, Bidan Koordinator dan beberapa Bidan Desa Tertentu yang di koordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
  6. Upaya kendali mutu pelayanan dan perbaikan kinerja secara internal, termasuk komponen jejaring secara berkala dan terjadwal yang mendapatkan fasilitas oleh Dinkes, Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan Rumah Sakit.
  7. Membentuk sistem pencatatan dan pelaporan secara berkala di tingkat kabupaten/kota dan Provinsi.
  8. Melaksanakan evaluasi triwulan kinerja dan kualitas pelayanan institusional RS Rujukan dan Jejaring Pelayanan dan Komunikasi Emergensi. Di wilayah cakupan PONEK oleh Organisasi Profesi dan Kemenkes.
  9. Melakukan kajian data outcome (terutama MMR, NMR, still-birth, near-miss), dengan megkaji antara output pelayanan. Dengan kualitas pelayanan (quality of care) kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir.

 

Data rifaskes 2011-2014 menunjukkan bahwa di Indonesia rumah sakit. Yang di jadikan rujukan / ponek baru mencapai 25% dengan cakupan layanan 86%. Sedangkan cakupan pelayanan untuk puskesmas mampu PONED baru mencapai 62%. Meski jumlah cakupannya belum cukup tinggi namun sudah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dan di targetkan cakupan pelayanan minimal baik PONEK maupun PONED akan mencapai 90% pada tahun 2019.

 

 

Asisten Apoteker, Asisten Apoteker Adalah, Asisten Apoteker Apotek, Asisten Apoteker RS, pelatihan asisten apoteker

Asisten Apoteker – Asisten Apoteker Adalah – Asisten Apoteker RS – Asisten Apoteker Apotek – Pelatihan Asisten Apoteker

 

ASISTEN APOTEKER”

Asisten Apoteker adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan juga wewenang untuk melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan yang di duduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang di berikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Dalam hal ini, Asisten Apoteker merupakan salah satu tenaga kefarmasian yang bekerja di bawah pengawasan seorang Apoteker yang sudah memiliki surat izin apotek. Adapun segala pelayanan kefarmasian yang di lakukan harus sesuai dengan standar profesi yang di miliki. Segala informasi yang di berikan kepada konsumen harus benar, jelas dan juga mudah untuk dapat mengerti. Adapun beberapa informasi tersebut di antaranya adalah cara pemakaian obat, cara menyimpan obat dan beberapa makanan atau minuman yang harus di hindari selama pemakaian obat.

Tugas Profesi Asisten Apoteker

  • Mengecek kesiapan apotek sebelum operasional
  • Menyusun produk racikan yang di distribusi dari gudang farmasi ke apotek
  • Melakukan peracikan obat
  • Melayani pembelian pasien
  • Membuat copy resep
  • Melakukan penyerahan produk kepada pasien
  • Kewajiban Asisten Apoteker

Adapun beberapa kewajiban yang harus di lakukan jika menjadi Asisten Apoteker :

  • Memberikan pelayanan resep obat yang sesuai dengan standar profesinya
  • Memberikan informasi terkait dengan penggunaan dan pemakaian obat kepada pasien
  • Memberikan informasi tentang cara penggunaan obat yang tepat, aman kepada pasien
  • Menghormati setiap hak pasien dan menjaga kerahasian yang di miliki pasien
  • Membuat, mengelola, meracik, mengubah bentuk, mencampur, menyimpan dan menyerahkan bahan obat
  • Melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan ketersediaan farmasi

 

Pelatihan asisten apoteker rumah sakit bermanfaat untuk meningkatkan skill dan wawasan di Rumah Sakit atau Klinik atau Pukesmas. Dalam hal ini, bisa di bilang salah satu profesi yang sudah lama di ketahui dalam pelayanan di ruang lingkup masyarakat luas dan hingga kini profesi ini masih sangat dibutuhkan. Mengingat jumlah sarana-sarana pelayanan kesehatan khususnya sarana– sarana kefarmasian berkembang terus seiring meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Peningkatan ilmu kesehatan dan pergeseran paradigma profesi farmasi di 2/3 bidang pelayanan kesehatan dari ber ke patient oriented, menuntut peningkatan peran tenaga farmasi yang bekerja di rumah sakit, agar kualitas hidup pasien meningkat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu peran Asisten Apoteker dalam pelayanan kefarmasian, serta peran Farmasis dalam patient safety dan juga manajemen obat yang baik. Untuk mendukung pharmaceutical care, peran dan farmasis di rumah sakit dalam pengelolaan obat harus efisien dan efektif, baik dari seleksi, pengadaan, pendistribusian sampai ke penggunaan yang di dukung oleh manajemen keuangan, system informasi manajemen, sumber daya manusia dan manajemen pemasaran. Siklus pengelolaan obat dan pelayanan tersebut harus di ketahuhi dan di kuasai oleh Asisten Apoteker dan Farmasis sebagai tenaga professional.